ITERA NEWS – Lima mahasiswa Program Studi Teknik Biomedis Institut Teknologi Sumatera (Itera) berhasil mendapatkan pengalaman berharga melalui program Student Mobility di Universiti Malaysia Perlis (UniMAP). Mereka adalah Rina Oktavia, Putri Safna Najlia, Ilham Doli Mukti, Putra Faaris Prayoga, dan Muhammad Hisyam. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir atau Final Year Project (FYP) di luar negeri selama enam bulan.
Rina Oktavia, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa motivasi utamanya mengikuti program ini adalah untuk merasakan atmosfer riset di lingkungan akademik internasional. Ia juga melihat program ini sebagai peluang untuk memperluas wawasan serta membangun jaringan dengan akademisi dan mahasiswa dari berbagai negara.
“Kami ingin merasakan langsung sistem pendidikan di luar negeri, khususnya di Malaysia. Lingkungan akademik yang berbeda tentu memberikan pengalaman baru dan menantang,” ujar Rina.
Setibanya di UniMAP, Rina dan rekan-rekannya merasakan kesan pertama yang positif. Kampus UniMAP yang tertata rapi dengan fasilitas penelitian yang memadai membuat mereka merasa nyaman. Para dosen dan mahasiswa di sana juga sangat terbuka dan ramah, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan cepat. Dari segi fasilitas, UniMAP juga memiliki sistem transportasi kampus yang memadai, seperti bus gratis untuk mahasiswa. Selain itu, mahasiswa diwajibkan tinggal di asrama kampus (kolegium), yang memudahkan mereka dalam beradaptasi dan berinteraksi dengan komunitas akademik.
Rina merasa lebih percaya diri untuk melanjutkan studi ke luar negeri dan melihat peluang kolaborasi internasional sebagai aset berharga bagi kariernya di masa depan.
Menurut Rina, mengikuti program Student Mobility ini memberikan dampak yang signifikan bagi para mahasiswa. Rina merasa lebih percaya diri untuk melanjutkan studi ke luar negeri dan melihat peluang kolaborasi internasional sebagai aset berharga bagi kariernya di masa depan. Ia juga mengajak mahasiswa Itera lainnya untuk berani keluar dari zona nyaman dan mencoba pengalaman belajar di luar negeri.
“Jangan ragu untuk mencoba. Persiapkan diri dengan baik, terutama dari segi mental dan keterampilan komunikasi, agar bisa memaksimalkan pengalaman selama mengikuti program ini,” pesannya.
Menurutnya, Program Student Mobility Itera-UniMAP tidak hanya membuka wawasan akademik, tetapi juga melatih kemandirian serta memperkaya pengalaman hidup di lingkungan global yang penuh tantangan dan kesempatan.
Keberagaman Budaya
Selain pengalaman akademik, Rina dan timnya juga menikmati keberagaman budaya di Malaysia. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah perjalanan ke Langkawi bersama mahasiswa dari Tiongkok, di mana mereka berkesempatan mengunjungi berbagai tempat ikonik. Mereka juga mengikuti kegiatan budaya, seperti acara kebudayaan India dan iftar bersama di masjid kampus saat Ramadan.
“Iftar bersama mahasiswa internasional di masjid kampus menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Makanan khas Malaysia yang disajikan sangat lezat, dan suasananya penuh kehangatan serta kebersamaan,” ujar Rina.
Namun, perjalanan ini tidak lepas dari tantangan. Rina mengakui bahwa salah satu kesulitan yang dihadapi adalah adaptasi dengan bahasa dan budaya baru. Awalnya, ia merasa kesulitan memahami logat bahasa Inggris dan Melayu yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa lokal. Namun, dengan tekad kuat dan keberanian untuk terus berkomunikasi, ia akhirnya bisa beradaptasi dengan baik.
Penulis: Bestri Ladelvia Rumahorbo (Teknik Sipil)