Mahasiswa Teknik Lingkungan Itera Riset Peningkatan Kualitas Pengelolaan TPA di Lampung

Mahasiswa Teknik Lingkungan Itera Riset Peningkatan Kualitas Pengelolaan TPA di Lampung

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sumatera (Itera) melakukan riset mengenai peningkatan kualitas pengelolaan tempat pemrosesan akhir (TPA) melalui analisis pencemaran air lindi menggunakan metode Leachate Pollution Index (LPI). Penelitian ini merupakan bagian dari Hibah Penelitian Mahasiswa dengan fokus pada “Strategi Rehabilitasi Fisik TPA X dan Implikasinya terhadap Upaya Perbaikan TPA di Sumatera”.

Tim penelitian diketuai oleh Cheisyha Alfiradina (TL 2022) bersama Intan Laila Syafitri, Muhammad Rizky Ardiansyah, dan Raihan Arun Al Rasyid, di bawah bimbingan dosen Teknik Lingkungan ITERA, Dion Awfa, S.T., M.T., Ph.D.

Penelitian ini menyoroti kondisi fisik TPA, karakteristik air lindi, serta tingkat pencemaran yang terjadi. Melalui metode LPI, tim berusaha memperoleh gambaran tingkat pencemaran secara terukur untuk menentukan strategi rehabilitasi yang tepat dan berkelanjutan. Rekomendasi yang disusun antara lain perbaikan sistem pengelolaan lindi, penataan zona penimbunan, dan optimalisasi sistem penutupan sampah.

Metode LPI memberikan gambaran jelas mengenai tingkat pencemaran air lindi. Temuan ini dapat menjadi dasar penting dalam menentukan langkah rehabilitasi yang sesuai kondisi lapangan

Ketua tim, Cheisyha Alfiradina, menyampaikan bahwa penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah, khususnya di Provinsi Lampung, dalam meningkatkan kualitas pengelolaan TPA. “Metode LPI memberikan gambaran jelas mengenai tingkat pencemaran air lindi. Temuan ini dapat menjadi dasar penting dalam menentukan langkah rehabilitasi yang sesuai kondisi lapangan,” ujar Cheisyha.

Dosen pembimbing, Dion Awfa, S.T., M.T., Ph.D., mengapresiasi kinerja tim dan berharap hasil penelitian dapat menjadi referensi dalam upaya perbaikan pengelolaan sampah, terutama terkait penanganan air lindi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan TPA yang lebih baik di tingkat regional.

Kegiatan riset ini menunjukkan komitmen mahasiswa Itera dalam memberikan kontribusi nyata terhadap penyelesaian persoalan lingkungan, sekaligus mendukung upaya pembangunan berkelanjutan di bidang pengelolaan sampah dan lingkungan hidup. (Rilis/Humas)