ITERA NEWS – Memperingati Dies Natalis ke-8, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar Studium Generale bertajuk Dari Kampus ke Dunia Industri: Realita Dunia Kerja bagi Fresh Graduate, pada Jumat, 13 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring.
Acara menghadirkan dua narasumber alumni Teknik Industri Itera yang kini berkarier di dunia industri, yaitu Santo Artemas Sihotang, S.T., (Safety Officer PT Bamanat Emiete Papua, kontraktor PT Freeport Indonesia), dan Surya Andika Saputra, S.T., (Scientific Analytic Expert PT Pama Persada Nusantara). Kegiatan juga dihadiri oleh Koordinator Prodi Teknik Industri Itera, Muhammad Faishal Jundana Muttaqin, S.T., M.T., dosen-dosen prodi, serta mahasiswa dari berbagai program studi di Itera.
Dalam sambutannya, Muhammad Faishal mengapresiasi panitia pelaksana atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa tanggal 13 Juni 2025 merupakan hari lahir Prodi Teknik Industri Itera yang kini telah berusia delapan tahun.
“Semoga di usia yang ke-8 ini, Prodi Teknik Industri semakin berkembang dan pada tahun 2029 dapat meraih akreditasi unggul,” ujar Faishal. Ia juga berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai dunia kerja dan memotivasi mereka untuk siap menghadapi tantangan di industri.
Santo Artemas Sihotang dalam materinya memaparkan tentang lingkungan kerja teknik industri, yang mencakup aspek adaptasi, budaya organisasi, hingga gaya komunikasi. Menurutnya, dunia kerja ditandai dengan budaya kerja yang adaptif, kolaboratif, serta berorientasi pada efisiensi dan produktivitas.
Santo Artemas Sihotang dalam materinya memaparkan tentang lingkungan kerja teknik industri, yang mencakup aspek adaptasi, budaya organisasi, hingga gaya komunikasi
“Teori tidak selalu sesuai saat diterapkan di lapangan. Strategi adaptasi yang efektif adalah dengan terlibat langsung dalam proses kerja,” ujar Santo, alumni Teknik Industri Itera angkatan 2018 asal Timika, Papua, yang kini kembali mengabdi di tanah kelahirannya.
Sementara itu, Surya Andika Saputra menekankan pentingnya pengembangan diri bagi calon lulusan. Ia menyampaikan bahwa indeks prestasi kumulatif (IPK) bukan satu-satunya tolok ukur kesiapan memasuki dunia kerja. “Dunia industri menuntut kombinasi kompetensi teknis dan nonteknis, seperti kemampuan analisis data, riset operasional, manajemen rantai pasok, komunikasi, berpikir kritis, dan kerja sama tim,” ungkap Surya.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk mengikuti pelatihan bersertifikasi profesional sebagai nilai tambah saat bersaing di dunia kerja, khususnya di industri pertambangan dan manufaktur. Kegiatan Studium Generale ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-8 Prodi Teknik Industri Itera yang bertujuan membekali mahasiswa dengan wawasan praktis seputar dunia kerja.
Penulis: Muhammad Ilham (Teknik Industri)