ITERA NEWS — Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus mendorong peningkatan kapasitas akademik dosen melalui perluasan akses studi lanjut ke luar negeri. Upaya tersebut diwujudkan dengan menerima kunjungan Indonesia-Britain Education Centre (IBEC) yang memberikan informasi peluang studi lanjut ke Inggris bagi dosen Fakultas Sains, Selasa, 16 Desember 2025, di Ruang Rapat F101, Gedung F Itera.
Kegiatan ini diikuti dosen dari berbagai program studi di lingkungan Fakultas Sains Itera. Hadir mewakili pimpinan fakultas, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Sains, Dr. Sri Efrinita Irwan, S.Si., M.Si. Sementara itu, IBEC diwakili oleh Senior Counsellor Iva Faujiah dan Manager IBEC Dian Rachmawati.
Dalam sambutannya, Dr. Sri Efrinita Irwan menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memberikan gambaran yang jelas dan terarah bagi dosen yang berencana melanjutkan studi ke Inggris. Menurutnya, pendampingan dari lembaga resmi sangat penting agar dosen memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dosen Fakultas Sains Itera tidak perlu mencari informasi secara mandiri yang berisiko tidak tepat. IBEC dapat menjadi mitra yang membantu proses studi lanjut secara profesional,” ujar Dr. Sri Efrinita.
IBEC memberikan pendampingan tanpa biaya konsultasi, mulai dari pemilihan universitas, proses pendaftaran, pengurusan dokumen, hingga persiapan keberangkatan dan pengajuan visa pelajar.
Pada sesi pemaparan, IBEC menjelaskan peran dan layanannya sebagai perwakilan resmi universitas-universitas di Inggris yang dibentuk oleh British Council sejak 1998. IBEC memberikan pendampingan tanpa biaya konsultasi, mulai dari pemilihan universitas, proses pendaftaran, pengurusan dokumen, hingga persiapan keberangkatan dan pengajuan visa pelajar.
IBEC juga memaparkan persyaratan pendaftaran studi di Inggris, seperti dokumen akademik, surat rekomendasi, personal statement, serta proposal riset bagi calon mahasiswa program doktor. Seluruh dokumen tersebut harus disusun dalam bahasa Inggris atau diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah.
Selain itu, peserta memperoleh informasi mengenai berbagai skema pendanaan dan beasiswa yang dapat diakses dosen, antara lain Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), LPDP, Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), serta Chevening Scholarship untuk jenjang magister. Penjelasan mencakup persyaratan, cakupan pembiayaan, hingga fasilitas yang diperoleh penerima beasiswa.
Tidak hanya aspek akademik, IBEC juga memberikan gambaran umum mengenai kehidupan mahasiswa di Inggris, termasuk biaya hidup, akomodasi, dan fasilitas kampus, guna membantu dosen mempersiapkan rencana studi secara lebih matang. (Rilis/Humas)





