ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus berkomitmen mengakselerasi hilirisasi riset setelah berhasil meraih pendanaan bergengsi dalam Program Hilirisasi Riset Prioritas Tahun 2025 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Penandatanganan kontrak program digelar di kantor Kemdiktisaintek di Jakarta, Rabu, 17 September 2025, yang dihadiri Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera, Dr. Handoyo, bersama Kepala Pusat Implementasi Inovasi Itera.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., yang hadir dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya perguruan tinggi sebagai motor penggerak inovasi bangsa. Pemerintah secara serius mendorong agar riset unggulan dari kampus dapat dihilirisasi. “Pendanaan ini adalah stimulus agar inovasi tidak hanya menjadi prototipe, tetapi menjadi produk yang mengisi pasar dan meningkatkan daya saing bangsa,” ujar Menteri.
Program Hilirisasi Riset Prioritas sendiri merupakan skema pendanaan kompetitif yang dirancang untuk menjembatani hasil riset dengan kebutuhan industri. Itera berhasil lolos seleksi dengan proposal riset yang dinilai memiliki potensi komersialisasi tinggi serta dampak sosial-ekonomi signifikan.
Di Itera, kami meyakini bahwa riset harus relevan dan solutif. Kepercayaan ini akan kami manfaatkan sepenuhnya untuk mengakselerasi inovasi para dosen, membangun ekosistem inovasi di Sumatera, dan berkontribusi bagi Indonesia
Menurut Dr. Handoyo, pendanaan ini menjadi pengakuan atas kualitas riset Itera sekaligus amanah besar bagi sivitas akademika. “Di Itera, kami meyakini bahwa riset harus relevan dan solutif. Kepercayaan ini akan kami manfaatkan sepenuhnya untuk mengakselerasi inovasi para dosen, membangun ekosistem inovasi di Sumatera, dan berkontribusi bagi Indonesia,” ujar Dr. Handoyo.
Sementara itu, Kepala Pusat Implementasi Inovasi Itera, Deni Subara, S.Si., M.T., Ph.D., menyampaikan komitmen, pihaknya siap mengawal setiap riset agar memiliki jalur jelas menuju pasar. Dana riset yang didapatkan menjadi bahan bakar bagi para peneliti untuk memastikan teknologi-teknologi terpilih siap diadopsi industri. “ Target kami menciptakan produk unggulan berbasis riset yang manfaatnya dirasakan langsung masyarakat,” ujar Deni Subara.
Keberhasilan Itera meraih pendanaan strategis ini diharapkan semakin memperkuat budaya riset yang berorientasi pada dampak serta menginspirasi lahirnya inovasi baru yang menjawab kebutuhan bangsa. (Rilis/Humas)