Seminar Teknik Geomatika Hadirkan Narasumber Dalam dan Luar Negeri

Seminar Teknik Geomatika Hadirkan Narasumber Dalam dan Luar Negeri

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Teknik Geomatika, Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan seminar dalam jaringan ke-4 bertajuk Dari Geomatika untuk ITERA demi kemajuan Sumatera dan Indonesia, pada Selasa, 24 November 2020. Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Retnadi Heru Jatmiko, M.Sc, dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Ts. Dr. –Ing. Hendy Fitrian Suhandri, akademisi Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM).

Seminar yang diikuti oleh 114 peserta tersebut dibuka oleh Ketua Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Dr. Rahayu Sulistyorini,ST., M.T., dan secara daring oleh Ketua Prodi Teknik Geomatika, Dr. Irdam Adil. Dr. Rahayu berharap kegiatan tersebut dapat menjadi langkah awal kerja sama antara ITERA dengan UGM dan UTHM.

Ts. Dr. –Ing. Hendy Fitrian Suhandri, yang merupakan Dosen di Jawatan Kejuruteraan Awam, Fakulti Kejuruteraan Awam dan Alam Bina, UTHM, memaparkan materi tentang navigasi dan prinsip yang substansial dalam navigasi. Navigasi sendiri terdiri dari monitoring atau pemantauan dan kontrol. Navigasi jika dilihat dari sisi matematis maka navigasi dapat dimodelkan dengan filtering atau Kalman Filtering.

Ts. Dr. Hendy menyampaikan, paradigma tentang navigasi berubah seiring berkembangnya teknologi. Hal tersebut terjadi pada tahun 1974 pada saat pertama kali diinisiasi peluncuran satelit GPS. “Perkembangan navigasi dari analog ke digital diikuti dengan perubahan peta yang dulunya banyak digunakan peta analog, sekarang sudah berubah menjadi peta digital seperti peta pada google map dan aplikasi Waze,ujar Dr.Hendy.

“Perkembangan navigasi dari analog ke digital diikuti dengan perubahan peta yang dulunya banyak digunakan peta analog, sekarang sudah berubah menjadi peta digital seperti peta pada google map dan aplikasi Waze.

Dia juga menekankan perbedaan antara navigasi dan posisi. Posisi lebih banyak berbicara tentang tracking system seperti waktu lampau, waktu sebelumnya dan waktu sekarang. Sedangkan navigasi tidak peduli serjarah masa lalu, tetapi membicarakan apa yang ada sekarang dan yanga akan datang.

Selain memaparkan tentang navigasi Dr. Hendy juga menjelaskan seputar Kampus UTHM, baik dari sistem pendidikan, kerjasama dan penelitiannya. UTHM didirikan pada tahun 1993. Pada awalnya hanya semacam pusat pelatihan bagi calon dosen politeknik. Pada tahun 1996 statusnya ditingkatkan menjadi Institut Tun Hussein Onn, pada tahun 2007 baru ditingkatkan menjadi UTHM (University Tun Hussein Onn Malaysia). “UTHM saat ini memiliki 16.000 mahasiswa termasuk 740 mahasiswa internasional yang berasal dari 25 negara.UTHM menempati urutan ke -300 universitas terbaik dunia versi QS World,” ujar Dr. Hendy.

Perkembangan Lampung

Sementara narasumber kedua Dr. Retnadi Heru Jatmiko, M.Sc, selaku Kepala Pusat Pendidikan Interpretasi Citra dan Survey Terpadu (PUSPICS) dan Dosen Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, UGM menyampaikan materi terkait lahan, vegetasi, perairan, kebencanaan, dan udara. Selain itu, Dr. Retnadi juga membahas perkembangan Provinsi Lampung secara fisik yang terus bergerak ke arah ITERA.

“ITERA kami prediksi akan menjadi pusat pertumbuhan baru di Provinsi Lampung, sebagai pusat pendidikan baru yang kini semakin berkembang,” ujar Dr. Retnadi.

Selain itu, Dr. Retnadi juga membahas tentang perairan karena Kota Bandar Lampung sebagai salah satu water front city yang langsung berhadapan dengan Selat Lampung dan berhadapan dengan Gunung Anak Krakatau. Kepada peserta, dia juga membagikan pengalaman tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan di Provinsi Lampung, seperti  penelitian tentang perairan (blue water), pemetaan terumbu karang dan pemetaan kesesuaian lahan budidaya terumbu karang, penelitian tentang vegetasi (green layer) yang membahas tentang estimasi leaf area index vegetasi mangrove, estimasi produksi kelapa sawit, estimasi stok karbon kelapa sawit, riset tentang penyakit ganoderma pada kelapa sawit.

Selain itu, dirinya juga pernah melakukan penelitian di daratan (brown layer) membahas tentang perkembangan fisik Kota Bandar Lampung. Penelitian kebencanaan tentang permodelan kerawanan banjir. Penelitian kesehatan tentang pemetaan wilayah rawan penyakit malaria. (T. Geomatika/Humas)