Dosen ITERA Manfaatkan Nanofiber Sebagai Sensor Gas Hingga Kemasan Makanan

Dosen ITERA Manfaatkan Nanofiber Sebagai Sensor Gas Hingga Kemasan Makanan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Sebagai bagian pengembangan penelitian, tim dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dari Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Material Maju, memanfaatkan material nanofiber sebagai teknologi sensor gas hingga pengemasan makanan. Hal ini menjadi topik utama dalam webinar bertajuk Aplikasi material nanofiber dalam teknologi sensor gas dan pengemasan makanan, Selasa, 8 Juni 2021. Webinar tersebut merupakan kerja sama tim peneliti yang mendapat Hibah Penelitian ITERA 2021 yang diketuai oleh Dr. Aditya Rianjanu, S.Si.

Dr. Aditya Rianjanu, S.Si. yang merupakan dosen Program Studi Teknik Material ITERA, saat ini banyak teknologi yang menggunakan nanofiber, karena nanofiber adalah bahan yang serba guna atau versatile. Material nanofiber dapat diaplikasikan dalam teknologi filter, sebagai katalis, alat biomedis, konversi energi dan juga sebagai alat sensor. “Salah satunya adalah memanfaatkan nanofiber sebagai sensor gas yang saat ini menjadi topik penelitian saya,” ujar Aditya.

Menurut Aditya, saat ini sensor gas dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Contohnya yang paling baru adalah G-Nose sebagai alat pendeteksi Covid-19. Selain itu sensor gas juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kebusukkan makanan.

“Nanofiber adalah bahan yang serba guna atau versatile. Material nanofiber dapat diaplikasikan dalam teknologi filter, sebagai katalis, alat biomedis, konversi energi dan juga sebagai alat sensor.”

Sementara peneliti lainnya, Dr. Melbi Mahardika S.T., yang merupakan dosen Program Studi Teknik Biosistem ITERA, membawakan materi bertema Aplikasi material nanofiber dalam teknologi pengemasan makanan. Dalam materinya Melbi menyampakan saat ini begitu banyak sampah plastik yang dihasilkan dunia, dan salah satu penyumbang terbesar adalah sampah plastik untuk pengemasan makanan.

Oleh karena itu Melbi dan timnya saat ini tengah mengembangkan bioplastik yang jauh lebih ramah lingkungan dan mudah untuk dihancurkan. Untuk bahannya Melbi menggunakan binanokomposit pati bengkuang dengan penguat nanoselulosa dari daun nanas untuk menciptakan bionanokomposit yang dapat digunakan untuk pengemasan makanan.

Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 70 peserta dari ITERA ataupun peserta umum tersebut, Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjamin Mutu ITERA, Acep Purqon, Ph.D., menyampaikan, bahwa Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Material Maju ITERA adalah salah satu Purino yang sangat aktif memproduksi produk-produk yang diharapkan dapat berguna di berbagai lapisan masyarakat. Selian itu Acep juga berharap mahasiswa ITERA tidak hanya mengikuti webinar saja, akan tetapi juga dapat berperan aktif dalam melakukan penelitian. (Rilis/Humas)