Dosen ITERA Latih Alumni Teknik Sipil Universitas Bengkulu Metode BIM

Dosen ITERA Latih Alumni Teknik Sipil Universitas Bengkulu Metode BIM

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen dari Program Studi Teknik Sipil dan Arsitektur Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan pelatihan Building Information Modelling (BIM), kepada Ikatan Alumni Teknik Sipil Universitas Bengkulu (Unib), Sabtu, 12 Juni 2021. Pelatihan yang diadakan secara dalam jaringan tersebut menghadirkan narasumber Ahmad Yudi ST., M.T., yang merupakan dosen Prodi Teknik Sipil dan David Ricardo ST., M.T., dosen Arsitektur ITERA. Selain itu dihadirkan narasumber pelaku kontruksi yang juga alumni Teknik Sipil ITERA, M. Titan Nugroho.

Ahmad Yudi ST., M.T., menjelaskan, BIM adalah metode yang mengintegrasikan semua data menjadi dalam satu database, baik dari semua keilmuan dalam kontruksi dari struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal dan plumbing. Metode ini dapat menjadi wadah kolaborasi antar stakeholder untuk mewujudkan sistem pengarsipan proyek yang baik.

Ahmad Yudi menambahkan, salah satu permasalahan kontruksi sekarang dan dimasa depan adalah pengarsipan yang tidak baik serta tuntutan visualisasi data yang kurang mengikuti teknologi. Dengan pemanfaatan BIM diharapkan dapat melakukan digitalisasi dalam sistem database baik secara dokumen maupun visualisasi.

“BIM merupakan suatu metode atau sistem bukan software, namun dalam mengimplementasikan metode ini dibutuhkan platform berupa software, yang mana pada pelatihan ini kita menggunakan software Revit,” ujar Ahmad Yudi.

“Salah satu permasalahan kontruksi sekarang dan dimasa depan adalah pengarsipan yang tidak baik serta tuntutan visualisasi data yang kurang mengikuti teknologi. Pemanfaatan BIM diharapkan dapat melakukan digitalisasi dalam sistem database baik secara dokumen maupun visualisasi.”

Kegiatan pelatihan dipandu oleh Ade Prayoga ST., MT. selaku moderator dan penerima hibah PkM ITERA 2021. Kepada peserta, Ade Prayoga ST., MT., menyebut BIM menjadi salah satu perhatian pemerintah dalam mengikuti perkembangan teknologi didunia kontruksi. Hal ini diwujudkan dalam PermenPUPR No.22/2018 point 13, walaupun masih dilakukan secara bertahap untuk Bangunan Gedung Negara tidak sederhana.

Selain dalam bentuk peraturan, geliat penerapan BIM terlihat pada 28 proyek di 25 kota/kabupaten telah menggunakan metode BIM berdasarkan data Balitbang PUPR, 2019. Diharapkan semangat menggunakan BIM dapat menyebar bukan hanya pada proyek pemerintahan namun juga keproyek swasta.

“Pelaku kontruksi diharapkan dapat mengimplementasikan metode BIM kedunia pekerjaan sehingga dapat terwujudnya digitalisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, maintenance, dan pengarsipan proyek yang baik didunia kontruksi,” ujar Ade. (Rilis/Humas)