Purino ITERA Diharapkan Menjadi Solusi Permasalahan Sumatera

Purino ITERA Diharapkan Menjadi Solusi Permasalahan Sumatera

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Purino ITERA tahun 2021, pada Senin, 18 Januari 2021. Rapat ini dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Non Akademik, Staf Ahli Rektor, Kepala LP3, Advisor Purino, Kepala dan Sekretaris Purino, serta para sivitas akademika ITERA. Agenda tersebut membahas mengenai capaian dan evaluasi kegiatan Purino ITERA di tahun 2020, roadmap kegiatan Purino di tahun 2021, serta keluaran yang akan dihasilkan Purino di tahun 2021.

Rektor ITERA, Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D, IPU., menyampaikan di tahun 2021 akan banyak ide penelitian yang dapat dikembangkan oleh Purino ITERA. Contohnya di awal tahun ini terjadi beberapa bencana alam di Indonesia, hal ini dibutuhkan kajian pengurangan resiko bencana untuk menanggulangi hal tersebut. Pusat Riset dan Inovasi diharapkan dapat mengeluarkan 5-10 penelitian di tahun ini dan dapat menarik pihak ketiga untuk bekerja sama dengan ITERA. “Penyeimbangan kekuatan diperlukan baik dari sisi program, equipments, kolaborasi, dan lainnya,” ujar Rektor.

“Di tahun 2021 akan banyak ide penelitian yang dapat dikembangkan oleh Purino ITERA. Contohnya di awal tahun ini terjadi beberapa bencana alam di Indonesia, hal ini dibutuhkan kajian pengurangan resiko bencana untuk menanggulangi hal tersebut.”

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA, Prof. Dr.-ing. Mitra Djamal, menambahkan bahwa Purino ITERA sebagai pemegang bendera ITERA diharapkan menjadi solusi permasalahan yang ada di Pulau Sumatera. Purino harus bergerak cepat memunculkan ide kreatif untuk mampu bekerjasama dengan berbagai pihak sebagai wujud pengabdian ITERA dan untuk menambah income yang baik untuk ITERA. “Tunjukkan bahwa Purino ITERA ini ada dan sanggup menjawab permasalahan Sumatera,” ujar Prof. Mitra Djamal.

Pada kesempatan yang sama, Staff Ahli Rektor ITERA Prof. Dr. Denny Juanda Puradimaja, DEA, menekankan, dalam menjalankan berbagai program perguruan tinggi perlu memastika enam kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Keenam hal itu yakni kesehatan dasar, bekerja dan berpenghasilan, rasa aman untuk berkehidupan dan beribadah, pinjaman dana usaha dan perlindungan hukum, infrastruktur jalan dan infrastruktur ICT 4.0 untuk usaha, dan terakhir pendidikan hingga SMA/SMK. Prof. Denny, menambahkan setiap Purino maupun program studi di ITERA diharapkan dapat berkontribusi dalam membantu meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Lampung maupun provinsi lainnya di Pulau Sumatera sehingga dapat mencapai standar IPM yang diinginkan yaitu pada angka 80%.

Capaian Purino

Pada rapat koordinasi Pusat Riset ddan Inovasi, beberapa Advisor dan Ketua Purino menyampaikan sejumlah pencapaiannya. Ir. JulisonArifin, M.Sc., Ph.D., IPU., selaku Kepala Purino Perkeretaapian ITERA menyampaikan bahwa pusat riset dan inovasinya telah melakukan berbagai kegiatan di 2020 , anatara lain melakuksan Focus Grup Discussion bersama dengan BPPT dan melakukan Kajian Pengembangan KeretaApi Regional Lampung dalam Bentuk Kbpu bersama Pemerintah Daerah Provinsi Lampung.

Dalam  kesempatan yang sama, Kepala Purino Sains Informasi Geospasial, Dr. Ir. IrdhamAdil, M.T., memaparkan beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh Purino SIG antara lain survei potensi pemukiman kumuh di Bandar Lampung dan Lampung Selatan,  survei potensi bencana tsunami di Lampung Selatan, dan pemetaan desa menuju program smart village. Purino SIG juga akan mengadakan beberapa webinar, dan simposium nasional seperti tahun lalu. Diharapkan kegiatan di tahun 2021 mampu menghasilkan output berupa lowcost technology (lowcost di bidang hidrografi, dan lowcost multispectral camera and GPS), dan PKM mahasiswa dengan tema Augmented Reality Model Museum.

Dr. Ir. EndangSetiawati, M.T., selaku Kepala Purino Lingkungan Hidup dan Sanitasi, menyebut, kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2020-2022 adalah pelaksanaan beberapa penelitian kolaborasi seperti Kajian Pengurangan resiko bencana di kawasan Pesisir Lampung”, pelaksanaan penelitian dengan PT GGF, pelaksanaan penelitian restorasi hutan bakau dan pendampingan nelayan, serta pelaksanaan perbaikan lahan tercemar.

“Kepala Purino Lingkungan Hidup dan Sanitasi, menyebut, kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2020-2022 adalah pelaksanaan beberapa penelitian kolaborasi seperti Kajian Pengurangan resiko bencana di kawasan Pesisir Lampun.”

Advisor Purino Material Maju, Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, menyampaikan bahwa purinonya tertarik untuk mengelola residu dari minyak kelapa sawit menjadi suatu produk cat yang memiliki keunggulan sehingga siap untuk diekspor. Sudah ada perusahan asal Malaysia yang juga sempat mengontak kami untuk mengelola produk tersebut. Pusat risetnya juga ingin mengembangkan zeolit alam untuk ternak dan pupuk. “Saat ini, kami juga sudah berhasil membuat standar pengukuran kapasitas pertukaran kation dalam zeolit sehingga dapat menjadi standar untuk melihat seberapa bagus zeolit tersebut. Hal ini tentunya dapat dipatenkan sehingga nantinya pengukuran kualitas zeolit dapat mengacu dari standar yang telah dibuat oleh Purino Material Maju ITERA” ujar Rino. Rino menambahkan rencana produk yang akan dihasilkan di tahun 2021 ini adalah bahan nano material yang sensitif terhadap gas trimetylamine. Untuk membuat produk tersebut memerlukan laboratory for sensor technology and device, dan laboratory for bio-based material. Laboratorium tersebut tidak memerlukan gedung baru, peralatan kedua laboratorium baru tersebut dapat diletakkan atau diinvestasikan ke UPT Laboratorium sehingga juga dapat digunakan untuk kegiatan pendidikan.

Sementara itu, Advisor Purino Teknologi Kebumian dan Mineral, Dr. Surono, mengatakan pusat risetnya telah merencanakan pembuatan peta geologi per administratif kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung sebagai output kegiatan di tahun 2021. Rencananya pembuatan peta geologi dibuat dengan detail skala 1:50.000 . (Tim Purino/Humas)