OAIL ITERA Selenggarakan Seminar Mitigasi Benda Jatuh Antariksa

OAIL ITERA Selenggarakan Seminar Mitigasi Benda Jatuh Antariksa

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) Selenggarakan seminar online bertajuk Mitigasi Benda Jatuh Antariksa di Indonesia. Rabu, 30 Juni 2021. Kegiatan tersebut dihadiri Ketua LP3,  Acep Purqon, Ph.D., dan Kepala Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc. membahas terkait benda antariksa yang jatuh ke Bumi memiliki potensi yang bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat juga menjadi bencana bagi penduduk Bumi.

Dalam sambutannya, Acep Purqon menyampaikan kehadiran Pak Thomas Djamaluddin sangat penting pada webinar Asteroid Day di dalam menyampaikan mitigasi benda antariksa yang jatuh ke Bumi. Selain itu, Acep menyampaikan ITERA akan segera kedatangan teleskop robotik canggih yang akan menjadi simpul pengamatan Hilal di Indonesia. Sesuai dengan amanah pemerintah ITERA memiliki misi ITERA for Sumatera sebagai percepatan teknologi di Sumatera, kepeloporan dan keunggulan dalam antusiasme dalam penelitian fenomena meteor jatuh di Bumi.

 “Setiap kali webinar tidak hanya formalitas, tapi kegiatan yang ada tindak lanjutnya yang dapat bermanfaat di masyarakat sekitar. Mitigasi sangat penting ketika terdapat bencana antariksa, bagaimana mengetahui cara menanggulangi dan bagaimana menghadapinya.” Ujar Acep.

Dalam materinya Thomas menyampaikan jika terdapat benda antariksa jatuh ke Bumi, wajib melaporkan ke lembaga terkait untuk diidentifikasi apakah terdapat kandungan yang berbahaya atau tidak.

Terdapat jenis Asteroid dekat Bumi yang berpotensi bertabrakan dengan Bumi dan tidak berpotensi tabrakan dengan Bumi, yaitu Amors (orbitnya dekat dengan Bumi, tidak berpotongan dengan orbit Bumi) Apollo (orbitnya dekat dengan Bumi,  berpotongan dengan orbit Bumi, berpotensi bertabrakan), Aten (orbitnya dekat dengan Bumi,  berpotongan dengan orbit Bumi, berpotensi bertabrakan) dan Atiras (orbit dekat dengan Bumi, tidak berpotensi bertabrakan). Selain perpotongan dengan orbit Bumi, salah satu hal yang berpotensi berbahaya bagi bumi ketika ukuran Asteroid tersebut berukuran sangat besar. (Rilis/Humas).