Mahasiswa ITERA Kenalkan Digital Marketing kepada Pelaku UMKM Mesuji

Mahasiswa ITERA Kenalkan Digital Marketing kepada Pelaku UMKM Mesuji

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Mahasiswa Insitut Teknologi Sumatera (ITERA) yang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Fajar Baru, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, menggadakan kegiatan pengenalan digital marketing kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa setempat. Kegiatan yang dibimbing oleh Dr. I Putu Mahendra, S.Si  tersebut bertujuan meningkatkan perekonomian warga.

Dalam pendampingan tersebut, pelaku UMKM diajarkan membuka toko daring dengan memanfaatkan situs elektronik komersial. Sosialisasi dilaksanakan oleh tim KKN yang beranggotakan Candra Wijaya, Dimas Setiawan, Della Salsabila, Rhena Oktamy, Akbar Izza Mahendra, Rima Yunia Dea Unjunan, Anggi Pramudiah Warda, dan Stanley Rian Sodita Simatupang.

Perwakilan mahasiswa, Candra Wijaya, menyebut berlimpahnya hasil ladang berupa pisang menjadi salah satu potensi utama Desa Fajar Baru di bidang perkebunan, sehingga dibutuhkan sosialisasi pentingnya pemasaran digital hasil olahan produk tersebut. Beberapa kiat yang dilakukan yaitu dengan pemberian kemasaan serta desain kemasan yang menarik dan mempromosikannya secara online.

Berlimpahnya hasil ladang berupa pisang menjadi salah satu potensi utama Desa Fajar Baru di bidang perkebunan, sehingga dibutuhkan sosialisasi pentingnya pemasaran digital hasil olahan produk tersebut.

Penyelenggaraan sosialisasi diadakan pada rumah salah satu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan dihadiri oleh Kepala Desa Fajar Baru, Saridan, S.Pd.I., beberapa waktu lalu. Saridan memantau secara langsung kegiatan tersebut dan menerima pemberian sampel hasil pengolahan keripik pisang, kemasan yang baik dan desain kemasan yang lebih menarik.

“Langkah ini dapat memajukan perekonomian Desa Fajar Baru yang bersifat membangun dan mengembangkan UMKM disekitar masyarakat dengan adanya pemasaran secara digital dan pembukaan toko daring,” ujar, Saridan, S.Pd.I.

Ketua Kelompok Wanita Tani Desa Fajar Baru, Susanti menyebut, selama ini penjualan keripik pisang warga mengalami permasalahan yang sama setiap tahunnya di saat panen, yaitu tidak mengerti bagaimana mengolah dengan baik dan benar. Selain itu, warga juga masih memasarkan kripik secara langsung ke konsumen belum merambah pasar online. (Rilis/Humas)