Mahasiswa ITERA Juara Duta Bahasa Provinsi Lampung
[:id]Bagas Arya Ariyanto Mahasiswa Program Studi Sains Aktuaria ITERA berhasil menjadi juara I Duta Bahasa Provinsi Lampung tahun 2020. Foto : Dok. Humas[:]

Mahasiswa ITERA Juara Duta Bahasa Provinsi Lampung

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dari Program Studi Sains Aktuaria, Bagas Arya Ariyanto berhasil menjadi juara I Duta Bahasa Provinsi Lampung tahun 2020. Final Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Lampung diadakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Lampung, di Hotel Sheraton, Jumat (14/8/2020).

Bagas menuturkan keikutsertaannya dalam ajang tersebut karena dirinya menyukai hal seputar kebahasaan terutama berbicara di depan umum (public speaking). “Saya ingin menambah pengalaman dan pengetahuan seputar kebahasaan dan literasi serta berkontibusi kepada masyarakat melalui bahasa,” ujar  Bagas.

Selain itu, Bagas juga mengaku tertarik berkontribusi untuk mengedukasi dan mengingatkan masyarakat agar mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan tidak lupa mempelajari bahasa asing. “Bahasa Indonesia sangat penting untuk diutamakan penggunaannya agar tidak tergerus oleh percampuradukan bahasa asing maupun bahasa daerah. Bahasa asing yang semakin banyak digunakan akan menggerus bahasa Indonesia dan membuat orang Indonesia lebih bangga menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasanya sendiri,” ujar Bagas.

Sebelum terpilih menjadi Duta Bahasa Provinsi Lampung, Bagas telah menjalani proses seleksi yang cukup ketat. Di tahap pertama Bagas harus mengaikuti uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI), tahap II membuat esai, dan tahap III wawancara dan mengikuti UKBI standar. Setelah menjadi finalis, Bagas kembali mengikuti tahap seleksi krida bahasa dan presentasi krida bahasa, sebelum akhirnya melaju ke babak final.

Bagas menyebut, dalam ajang tersebut ada sebanyak 311 peserta putra dan putri yang mengikuti seleksi Duta Bahasa Provinsi Lampung tahun 2020. Dari total peserta tersebut  terpilih 24 finalis yang akan mendapatkan pembekalan dan materi seperti kebahasaan, kebudayaan, kelembagaan, professional image, jenama pribadi, dan pengembangan diri.

“Para finalis juga harus membuat program kerja dengan tema inovasi untuk negeri dan mempresentasikan program kerja tersebut,” tambah Bagas.

“Bahasa Indonesia sangat penting untuk diutamakan penggunaannya agar tidak tergerus oleh percampuradukan bahasa asing maupun bahasa daerah. Bahasa asing yang semakin banyak digunakan akan menggerus bahasa Indonesia dan membuat orang Indonesia lebih bangga menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasanya sendiri.”

Ciptakan Aplikasi

Dalam kompetisi kali ini, Bagas yang merupakan kelahiran Bandar Lampung, 14 November 2001 itu menciptakan aplikasi yang diberi nama Belalai (Belajar Aksara Lampung, Asyik). Aplikasi tersebut ia buat sebagai media pengenalan dan pembelajaran bahasa daerah dan aksara Lampung sejak dini, kepada anak-anak usia prasekolah.

Usai terpilih sebagai Duta Bahasa Provinsi Lampung, Bagas akan menjalankan beberapa program kerja yang sudah disusun diantaranya, membuat aplikasi terkait bahasa, mengunggah dan mengedukasi padanan kata di media sosial, mengingatkan dan mengedukasi masyarakat tentang penggunaan bahasa, dan melakukan sosialiasi ke sekolah-sekolah di Provinsi Lampung. [Humas]