Mahasiswa Arsitektur ITERA Terbitkan Buku ‘Kenali : Jelajah Tanah Barat’

Mahasiswa Arsitektur ITERA Terbitkan Buku ‘Kenali : Jelajah Tanah Barat’

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Mahasiswa Arsitektur Institut Teknologi Sumatera (ITERA) secara perdana luncurkan buku bertajuk ‘Kenali : Jelajah Tanah Barat’ dan selenggarakan pula kegiatan Bedah Buku, Minggu, 14 November 2021. Kegiatan ini dilakukan secara daring yang dihadiri oleh Anas Hidayat, S.T., M.T dan Dr. Ir. Revianto Budi Santosa, M.Arch. yang merupakan seorang Penggiat Literasi Arsitektur dan Akademik selaku pembicara serta penanggap buku pada kegiatan ini.

Penerbitan buku ‘Kenali : Jelajah Tanah Barat’ merupakan hasil dari serangkaian kegiatan Ekskursi Nusaantara yang merupakan buah pikir Himpunan Mahasiswa Arsitektur SWARNAPADA Institut Teknologi Sumatera (ITERA) untuk mengangkat langgam Arsitektur original Indonesia. Sehingga ekskursi yang perdana dilaksanakan pada tahun ini, ditujukan untuk mendokumentasi langgam Arsitektur Indonesia dan diawali oleh perjalanan ke Kenali, Lampung Barat.

Buku yang memiliki 182 halaman ini menjadi media penyajian data ekskursi yang diolah sedemikian rupa sehingga tersaji visualisasi buku yang menarik dan tentunya informatif. Buku ini secara garis besar berisi tentang berbagai hal mengenai Arsitektur, kebiasaan, adat istiadat hingga perilaku masyarakat Pekon Kenali, Lampung Barat.

Buku ini secara garis besar berisi tentang berbagai hal mengenai Arsitektur, kebiasaan, adat istiadat hingga perilaku masyarakat Pekon Kenali, Lampung Barat.

Dalam proses penggarapan buku yang kini telah rampung dan siap cetak, panitia dari Nusaantara telah melalui banyak tahapan dan persiapan yang cukup panjang, bahkan hingga memakan waktu sekitar 9 bulan, Dalam prosesnya, buku ini melibatkan banyak pihak, termasuk Ir. Eko Purwono, MS. Arch. S. , Koordinator Prodi Arsitektur ITERA, yang ikut andil dalam memberikan masukan untuk buku ‘Kenali : Jelajah Tanah Barat.’

Persiapan Menuju Ekskursi

Tim ekspedisi, sebutan bagi tim yang mengikuti ekskursi, telah mendapatkan banyak pembekalan sebelum melakukan perjalanan ekskursi ke Tanah Barat. Dimulai dari pembekalan materi oleh dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) hingga pembekalan fisik dan medis. Sehingga tentunya dalam proses keberangkatan menuju Desa Kenali, tim ekspedisi telah memiliki patokan untuk berpijak serta tentunya menjalani protokol kesehatan yang sesuai.

“Tim ekspedisi telah melakukan test kesehatan serta latihan fisik secara rutin sebelum mengikuti ekskursi. Selain itu mereka dibekali pula dengan masker, hand sanitizer, vitamin, dan juga obat-oboatan selama berada di pekon destinasi,” Ucap Agestha Bio Moze Fatna, selaku Ketua Pelaksana Nusaantara.

Pada masa persiapan, tim ekspedisi telah berkoordinasi dengan tim penyusun buku tentang konsep serta spesifikasi apa saja yang akan diangkat pada buku ini. Sehingga, dalam pelaksanaan ekskursi, tim yang bertugas akan melaksanakan dengan tepat sasaran sesuai degan panduan dan efektif dalam penyelenggaraan.

Ekspedisi ke Tanah Barat

Ekspedisi Nusaantara Jelajah Tanah Barat dilaksanakan dalam 10 hari dengan keberangkatan tim yang dibagi menjadi tim mapping, tim wawancara, tim sketsa, tim fotografi, dan tim vidiografi yang bertujuan untuk mengulik sisi Arsitektur juga sisi ada istiadat desa destinasi, yaitu Pekon Kenali, Lampung Barat.

Dalam ekspedisi ini, segala kegiatan yang akan dilaksanakan pada pekon destinasi telah disusun sedemikian rupa bahkan jauh sebelum keberangkatan. Sehingga dalam waktu yang cukup singkat, tim ekspedisi mampu mendapatkan informasi sesuai dengan konsep yang telah didiskusikan sebelumnya dan mampu mengisi kekosongan kertas yang kini telah rampung menjadi buku yang penuh kisah.

Selama masa ekskursi, tim ekspedisi secara berkala memberikan hasil berupa data, sketsa, dokumentasi, maupun video wawancara kepada tim pengolah buku untuk selanjutnya diolah secara bertahap.

“Harapan kedepannya untuk Nusaantara, sejauh manapun kalian melangkah, semoga selalu bisa mendokumentasikan langgam Arsitektur Indonesia dalam bentuk yang menarik. Agar langgam Arsitektur Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat luas,” tutur Agestha mengungkap harapannya untuk Ekskursi Nusaantara Arsitektur Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

 

Oleh : Nindya Apsari (Arsitektur 2019)