Kisah Mahasiswa Terjauh ITERA dari Papua Hingga Malaysia

Kisah Mahasiswa Terjauh ITERA dari Papua Hingga Malaysia

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatra (ITERA) menjadi satu-satunya institut teknologi negeri yang ada di Pulau Sumatera. Tidak heran, setiap tahunnya peminat ITERA terus meningkat. Tidak hanya putra-putri terbaik Sumatera, peminat ITERA juga banyak dari luar pulau Andalas. Seperti kisah para mahasiwa terjauh ITERA, yang berasal dari Papua, hingga Negara Malaysia.

Salah satu mahasiswa terjauh ITERA adalah Welson Tawan. Mahasiswa Program Studi Sains Aktuaria ini berasal dari Sabah, Malaysia.  Diwawancarai disela perkuliahan, Welson menceritakan alasannya memilih berkuliah ITERA, yang merupakan saran dari guru SMAnya di Malaysia. Welson sebenarnya adalah warga negara Indonesia asal Toraja, Sulawesi Selatan. Namun, sejak kecil dia bersama kedua orangtuanya tinggal di Malaysia.

Welson mengatakan kuliah di ITERA merupakan suatu kebanggaan. Ia menilai, meski tergolong kampus baru, ITERA memiliki perkembangan yang pesat. Welson berharap agar ITERA terus berkembang dan menjadi kampus yang maju.

Mahasiswa semester dua ini menceritakan pengalamannya saat pertama kali datang ke Lampung, khususnya ke kampus ITERA. Ia mengatakan, sebelumnya jarang pulang ke Indonesia dan tidak pernah ke Lampung.  Kedatangannya ke kampus ITERA sekitar Juli 2020.

“Awalnya ada rasa takut, karena belum pernah ke Lampung, dan tidak punya kenalan juga, tapi saya beranikan diri, ternyata masyarakatnya juga ramah-ramah jadi saya betah,” ujar Welson.

Karena jarak antarnegara yang memisahkan, Welson mengaku harus menahan rasa rindu untuk tidak bertemu secara langsung dengan keluarganya, termasuk ketika libur semeter. Welson memilih memanfaatkan waktu liburnya untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.

“Welson mengaku harus menahan rasa rindu untuk tidak bertemu secara langsung dengan keluarganya, termasuk ketika libur semeter.”

Selain Welson, ada Filsa Fatia. Mahasiswa Program Studi Sains Lingkungan Kelautan yang berasal dari Wamena, Papua. Filsa mengaku tertarik memilih ITERA karena kegemarannya dengan hobi yang berhubungan dengan laut.  “Di ITERA ada Prodi Sains Lingkungan dan Kelautan, saya sangat tertarik, jadi meskipun jauh, saya tetap memilih ITERA,” ujar Filsa.

Filsa yang tinggal di Papua dan menempuh pendidikan sejak SMP ikut bersama kakaknya, ia sebenarnya berasal dari Medan, Sumatra Utara.  “Saya sangat suka dengan laut, tapi lingkungan saya di papua jauh dari laut, jadi saya memiliih sains Lingkungan Kelautan” jelas filsa.

Cepat Beradaptasi

Filsa mengatakan awalnya mengenal ITERA dari kakak tingkatnya yang menempuh pendidikan di ITB, Filsa berharap agar dirinya bisa menjalani kuliah dengan baik. Berbeda dengan Welson, mahasiswa yang juga sedang menempuh semester dua ini mengaku baru datang ke Lampung pada akhir Januari 2021 lalu, perkuliahan semester satu dijalani secara daring dari kampung orang tuanya di Medan, Sumatera Utara.

Meski berasal dari Papua, menurujt Filsa dirinya dapat dengan cepat beradaptasi dengan para mahasiswa lain dari berbagai daerah di ITERA. Ia mengungkapkan kuliah jauh adalah permintaan kedua orangtuanya. Sebab orang tuanya mengajarkan anak-anaknya untuk belajar mandiri dengan merantau dan hidup jauh dari orang tua.

“Dengan begitu saya dapat belajar beradaptasi dengan setiap masyarakat, juga menambah pengalaman dan saudara,” ujar Filsa.

Berbicara suka duka selama menjalani kuliah di ITERA, Filsa mengaku lebih banyak mendapatkan kesan yang menyenangkan karena  mendapatkan teman-teman baru. Mahasiswa asal Papua ini juga mengaku bisa lebih berhemat selama tinggal di Lampung, dibandingkan ketika di Papua. []

Reporter : Pebi Rik Yanda