ITERA dan UTHM Malaysia Kolaborasi Dorong Pemuda Berperan dalam Pembangunan Berkelanjutan

ITERA dan UTHM Malaysia Kolaborasi Dorong Pemuda Berperan dalam Pembangunan Berkelanjutan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS.  Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui ITERA International Office (IIO) berkolaborasi dengan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan Impact Youth Sustainability dalam seminar dalam jaringan (daring) bertajuk  “Ambassador of Sustainibility” pada 10 – 14 Agustus 2020 dari pukul 15.00 – 17.00 melalui aplikasi zoom. Lebih dari 80 negara terdaftar berpartisipasi dalam acara ini.

Sebagai pembicara pembuka, Vice-Chancellor UTHM, Prof. Datuk Ts Dr. Wahid Bin Razzaly, Prof. Dr. Shahbaz Khan selaku Direktur bagian Asia Pasific biro Pendidikan UNESCO dan Dr. Acep Purqon selaku Direktur ITERA International Office.

Pada pidatonya, Rektor UTHM menyebutkan bahwa sektor pendidikan sangat penting untuk mencetak manusia yang berkualitas. Seperti pada program ini juga yang bertujuan untuk menciptakan sekelompok aktivitas pemuda yang dapat berbuat lebih dalam pembangunan berkelanjutan tersebut. Sebagai perwakilan dari institusi pendidikan, hal tersebut diamini oleh Direktur IIO Acep Purqon.

“Salah satu dasar hak manusia ialah mendapat pendidikan, dengan itu, kita membuat kehidupan yang lebih baik. Di Indonesia sendiri, kita memiliki sumber daya yang besar. Oleh karenanya, kita membutuhkan manajemen yang baik untuk mengelolanya,”ujar Acep.

Acep menambahkan, bahwa aspek sustainable development goals (SDG’s) bagi universitas, ada beberapa hal yang menjadi fokus seperti potensi energi terbarukan, perubahan iklim, pengelolaan sampah dan polusi udara.

“Salah satu dasar hak manusia ialah mendapat pendidikan, dengan itu, kita membuat kehidupan yang lebih baik. Di Indonesia sendiri, kita memiliki sumber daya yang besar. Oleh karenanya, kita membutuhkan manajemen yang baik untuk mengelolanya.”

“Jika kita memiliki semangat yang sama untuk berkontribusi, kita dapat membuat strategi untuk menyelesaikan permasalahan antar negara. Bayangkan bila 80 negara bekerja sama, baik dalam aktivitas, penelitian atau bahkan konsorsium yang lebih besar. Hal itu akan sangat hebat,” tutur Acep.

Kontribusi Pemuda

Sementara dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Shahbaz Khan, juga berbicara tentang pembangunan keberlanjutan dengan memulai pertanyaan besar. “Dapatkah kita eksis selamanya atau di waktu yang lama? Ini merupakan sebuah tantangan!,” ujarnya.

Sebagaimana judul besar seminar online ini, ia berujar, umumnya ambassador atau duta merupakan kata yang diungkapkan untuk merepresentasikan seusatu, daerah atau merek. Namun dalam hal ini, duta itu maksudnya ialah mereka, para pemuda yang tertarik untuk berkontribusi, menjadi seorang duta dalam pembangunan berkelanjutan.

Tentunya, ia berharap, peserta yang hadir dari latar belakang yang berbeda akan memiliki dampak yang jauh lebih baik. Ia memberikan contoh dimana di Indonesia, hutan hujan di Sumatera sebagai situs warisan dunia yang harus dijaga untuk generasi selanjutnya. Dan masih banyak lagi area world-heritage sites di Indonesia. Ia juga menyebut tentang masa depan yang lebih hijau. “Siapapun anda, mulailah untuk menjadi duta untuk diri anda sendiri, keluarga dan mulai dari sekarang,” Ujar Prof. Khan. [Humas/IIO]