ITERA dan BPPT Kolaborasi Riset Jembatan Kereta Api

ITERA dan BPPT Kolaborasi Riset Jembatan Kereta Api

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Perkeretaapian Institut Teknologi Sumatera (ITERA) terlibat dalam program Prioritas Riset Nasional (PRN) Perkeretaapian yang dikoordinator oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  (BPPT). Keterlibatan riset tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan kerja sama yang telah terjalin antara ITERA dan BPPT.

Sebagai bagian pelaksanaan riset perkeretaapian nasional, Ketua Purino Perkeretaapian ITERA, Ir. Julison Arifin, M.Sc., Ph.D., IPU, dan tim mengikuti focus group discussion (FGD) tentang Monitoring kesehatan jembatan kereta api (SHMS Jembatan) yang diadakan di Swiss-bel Hotel Serpong, Tangerang Selatan, Banten, 19-20 November 2020.

Kegiatan tersebut dihadiri secara daring oleh Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi (PTSPT) Dr. Dipl. Ing. Mulyadi Sinung Harjono, MT, dan pembicara kunci Deputi Bidang TIRBR BPPT oleh Dr. Wahyu Widodo Pandoe.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Purino Perkeretaapian ITERA, Ir. Julison Arifin, M.Sc., Ph.D., IPU, memaparkan hasil riset tentang Karakteristik teknikal rangkaian KA Babaranjang dan dampak pembebanan terhadap jembatan baja BH77 di lintas jalur rel Lampung. Sementara tim Purino, M. Abi Berkah Nadi, ST,MT., menjabarkan hasil penelitian SHM Jembatan baja BH77 Tegineneng terhadap berbagai skema pembebanan, (terutama KA Babaranjang) di Lampung. Kegiatan diskusi terpumpun tersebut diikuti peserta dari berbagai instansi.

“Untuk mengurangi resiko dan agar kereta api dapat mengangkut barang dengan aman dan efisien, maka dilakukan desain sistem montoring kesehatan jembatan kereta api berbasis Artificial Intelligence (AI) dan berkonsep sustainable.“

Ketua Purino Perkeretaapian ITERA, Ir. Julison Arifin, M.Sc., Ph.D., IPU, menyampaikan, dalam kegiatan tersebut difokuskan pembahasan Structural Health Monitoring System (SHMS) jembatan kereta api. Hal tersebut dilakukan mengingat urgensi jembatan kereta api yang semakin bertambah karena jumlah angkutan barang melalui kereta api meningkatn dan sudah berumurnya jembatan kereta api di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera.

“Untuk mengurangi resiko dan agar kereta api dapat mengangkut barang dengan aman dan efisien, maka dilakukan desain sistem montoring kesehatan jembatan kereta api berbasis Artificial Intelligence (AI) dan berkonsep sustainable, “ terang Julison.

Belum Banyak Penelitian

Wendy Aritenang, PhD., menyebut SHMS saat ini sudah banyak diterapkan pada berbagai jenis jembatan jalan raya. Namun saat ini belum banyak penelitian lebih lanjut di jembatan kereta api. Untuk itu, Pusat Riset dan Inovasi Perkeretaapian ITERA, bersama tim teknis dari BPPT telah melakukan penelitian di Jembatan Kereta Api BH 77 Tegineneng Lampung dengan menerapkan SHMS agar dapat melihat kondisi jembatan kereta api BH 77 yang akan diuji melalui signal sensor yang akan membantu melihat strain, deflection, dan displacement; serta Analisa numeric. Tujuan dipilihnya lokasi penelitian jembatan kereta BH 77 Tegineneng Lampung, diharapkan dapat menjadi dasar perhitungan SHMS jembatan kereta api.

Wendy menambahkan, agar SHMS dapat bekerja secara efektif, maka sejumlah sensor sebagai instrumen detektor dipasang dengan jumlah tertentu di lokasi penempatan yang benar. Riset penelitian kondisi jembatan kereta api BH 77 yang akan diuji melalui signal sensor yang akan membantu melihat strain, deflection, dan displacement. Maka dari itu diperlukan miniatur jembatan yang nantinya digunakan sebagai alat uji agar dapat melihat bagaimana kinerja proses alat sensor itu bekerja. Alat sensor akan diletakkan pada miniature jembatan kereta api dan akan dilakukan analisis pada miniature jembatan kereta api. Pada proses tersebut skala miniature jembatan kereta api harus sesuai dengan jembatan kereta api aslinya.

Sementara M. Abi Berkah Nadi, ST,MT., menyampaikan penelitian yang dilakukan ke depan diharapkan dapat mengoptimalkan desain sistem monitoring kesehatan struktur yang lebih tepat, praktis sederhana dan bermanfaat serta sustainable untuk jembatan kereta api di Indonesia. (Humas)