ITERA NEWS. Dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Desa Durian, Padang Cermin, Pesawaran, Kamis, 19 Januari 2023. Dalam kegiatan tersebut, dosen dan mahasiswa ITERA melatih warga untuk memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk cair organik.
Sampah organik dipilih sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair karena menjadi isu lingkungan utama di masyarakat pedesaan. Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan tersebut yaitu Ir. Musatafa, M.T., Misbahudin Al Hanif, S.T., M.T., Fauzi Yusupandi, S.ST., M.T, Rifqi Sufra, S.T., M.T dan Aldillah Herlambang, S.T., M.Eng.
Ketua PKM Ir. Mustafa, M.T., menyebut tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membantu meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Durian terkait pemanfaatan sampah organik sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. “Sebab banyak masyarakat yang belum mengetahui jika sampah organik seperti sisa-sisa makanan, daun-daun dan limbah-limbah pertanian dapat diubah menjadi pupuk cair yang dapat digunakan untuk perkebunan,” ujar Mustafa.
Banyak masyarakat yang belum mengetahui jika sampah organik seperti sisa-sisa makanan, daun-daun dan limbah-limbah pertanian dapat diubah menjadi pupuk cair yang dapat digunakan untuk perkebunan.
Dosen lainnya, Rifqi Sufra, S.T., M.T., menambahkan pupuk organik merupakan pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sampah-sampah organik seperti sisa makanan, tanaman dan lain-lain. Keunggulan POC dibandingkan dengan pupuk anorganik adalah dapat menyuplai unsur hara dengan cepat. Peragaan yang dilakukan di tempat pelaksanaan kegiatan PKM menunjukkan bahwa bau merupakan indikator keberhasilan pembuatan pupuk organik cair dimana bau dari proses fermentasi seperti bau tape.
Bahan dan Cara Pembuatan
Kegiatan pengabdian ini merupakan wujud konkrit pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dosen ITERA dengan mengimplementasikan sampah menjadi produk bernilai guna di masyarakat.Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair terdiri dari sampah organik, larutan gula merah, EM4 dan air. Sementara tahapan yang dilakukan, pertama, sampah organik dicacah terlebih dahulu kemudian ditambahkan air dengan perbandingan 1:3. Tahap selanjutnya larutan gula ditambahkan ke dalam campuran sampah organik yang kemudian ditambahkan EM4 sebagai bakteri proses fermentasi pada pembuatan POC. Campuran tersebut didiamkan selama 14 hari untuk proses fermentasi dan setiap hari harus dilakukan pengadukan dan membuka wadah untuk mengeluarkan gas yang terbentuk.
Setelah 14 hari, pupuk cair dan sisa sampah organik dipisahkan. POC ini sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat sampah organik selalu menjadi masalah di masyarakat pedesaan sehingga dengan mengubah sampah organik menjadi POC, masyarakat mendapatkan produk bernilai tambah dari sampah dan dapat digunakan untuk perkebunan, tanaman dan pertanian yang berkelanjutan. (Rilis/Humas)