10 Mahasiswa ITERA Mengabdi Lewat Program KKN Kebangsaan Bersama Universitas Palangkaraya

10 Mahasiswa ITERA Mengabdi Lewat Program KKN Kebangsaan Bersama Universitas Palangkaraya

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Sebanyak sepuluh mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan dan KKN Bersama Tahun 2022 yang dilaksanakan di Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Para mahasiswa ITERA melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat selama satu bulan bersama mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia.

KKN Kebangsaan dan KKN Bersama tahun mengangkat tema Penerapan Falsafah Huma Betang Sebagai Perwujudan NKRI untuk Mendukung Pengembangan Lumbung Pangan (Food Estate) Menuju Kemandirian Nasional. Dalam pelaksanaan KKN, mahasiswa dibentuk dalam satu kelompok yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia guna meningkatkan rasa sosial dan kerjasama bagi mahasiswa.

Dalam mendukung program kerja yang telah ditetapkan oleh Universitas Palangkaraya sebagai tuan rumah, berbagai kegiatan telah dilaksanakan oleh mahasiswa ITERA, diantaranya membantu merawat rumah ibadah di Kelurahan Mandomai, Kapuas Barat, memperbaiki fasilitas SD Swasta Antang, melakukan diskusi dengan pihak penyuluh pertanian tentang tata air mikro, melakukan identifikasi permasalahan petani, permasalahan lahan sawah, dan identifikasi keberadaan kelompok tani hingga melakukan penyuluhan food estate dan membantu penanaman bibit kepada para petani.

Dalam setiap kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa juga melibatkan perangkat desa dan tokoh masyarakat. Melakukan interaksi langsung dengan masyarakat akan memberikan peluang bagi mahasiswa dalam mengidentifikasi potensi yang ada di desa untuk dikembangkan

Selain itu, para mahasiswa juga ikut serta dalam rembug stunting dan rembug desa di Balai Desa Basarang Jaya, menggelar penyuluhan SDG’s di SDN 2 Anjir Kalampan, serta bersama kelompok PKK ikut terlibat dalam persiapan Jambore dan 17 Agustus.

Dalam setiap kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa juga melibatkan perangkat desa dan tokoh masyarakat. Melakukan interaksi langsung dengan masyarakat akan memberikan peluang bagi mahasiswa dalam mengidentifikasi potensi yang ada di desa untuk dikembangkan, dan permasalahan untuk dibantu proses penyelesaiannya. Hal ini juga meningkatkan rasa empati mahasiswa sehingga lebih peduli terhadap sesama, dan dapat membawa manfaat yang baik bagi bangsa dan negara. (Rilis)