Prodi Teknologi Industri Pertanian ITERA Libatkan Industri Rumuskan Profil Lulusan dan Kurikulum MBKM

Prodi Teknologi Industri Pertanian ITERA Libatkan Industri Rumuskan Profil Lulusan dan Kurikulum MBKM

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan focus group discussion (FGD) membahas seputar profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan (CPL), dan kurikulum merdeka belajar kampus Merdeka (MBKM) secara daring, Senin, 26 April 2021. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari lintas bidang, yaitu dari kalangan akademisi, dosen Program Studi TIP Universitas Brawijaya, Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, S.TP., M.P.,dan dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, Elida Purba, S.T., M.Sc., Ph.D. Sementara turut menjadi narasumber dari kalangan industri, yaitu General Manager PT. Agri Lestari Nusantara, Cepi Mangkubumi, S.Hut.

Sekretaris Sub-Jurusan Teknik Proses dan Hayati, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Dr. Jabosar R. H. Panjaitan, S.T., M.T. dalam pembukaan FGD berharap dengan adanya kegiatan tersebut profil lulusan dan kurikulum Prodi TIP ITERA semakin baik dan sesuai dengan kebutuhan saat ini, dan yang akan datang.

Sementra Koordinator Program Studi Teknologi Industri Pertanian ITERA, Endo Pebri Dani Putra, S.TP., M.P., dalam kesempatan tersebut menyampaikan paparan mengenai profil lulusan dan CPL yang telah dibuat, dan juga struktur kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

“Prodi TIP ITERA merupakan prodi baru yang berusia tiga tahun. Kami terus melakukan perbaikan berkelanjutan salah satunya dengan mengadakan acara FGD. Harapannya, dengan adanya diskusi ini, kami dapat lebih baik lagi,” ujar Endo.

Endo menambahkan, FGD kolaborasi serupa akan secara berkala diadakan oleh Prodi TIP ITERA. Dengan FGD ini diharapkan Prodi TIP ITERA menghasilkan lulusan yang diterima oleh dunia industri dan memiliki karakter kuat, kompetensi mumpuni dan networking yang luas.

“FGD kolaborasi serupa akan secara berkala diadakan oleh Prodi TIP ITERA. Dengan FGD ini diharapkan Prodi TIP ITERA menghasilkan lulusan yang diterima oleh dunia industri dan memiliki karakter kuat, kompetensi mumpuni dan networking yang luas.”

Narasumber pertama Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, S.TP., M.P. yang merupakan Ketua dari Forum Komunikasi Program Studi Industri Pertanian Indonesia (FKPSIPI), menyampaikan, bahwa FKPSIPI telah merumuskan beberapa hal mengenai Program Studi TIP diantaranya terdapat empat ranah kompetensi keilmuan, 7 profil lulusan TIP, 11 mata kuliah wajib yang harus ada di TIP, 8 kata kunci CPL, dan body of knowledge industri pertanian yang penting untuk penyusunan struktur kurikulum. “Dengan adanya FKPSIPI, diharapkan dapat menjadikan guidances oleh Seluruh Program Studi TIP di seluruh Indonesia, khususnya TIP ITERA, agar arah dan tujuannya sama,” ujar Asmaul.

Profil Lulusan

Sementara Elida Purba, S.T., M.Sc., Ph.D., yang juga asesor AUN QA (Asean University Network Quality Assurance menyampaikan bahwa profil lulusan yang dibuat oleh Prodi TIP ITERA telah sesuai dengan standar nasional DIKTI tingkat 6 untuk program sarjana. Sebagai program studi yang sangat baru, berdiskusi dengan forum komunikasi, penggiat penjamin mutu pendidikan tinggi, dan pengguna lulusan merupakan tahap yang baik, terlebih dilakukan oleh Prodi yang baru berusia tiga tahun.

Terakhir, narasumber dari dunia industri, Cepi Mangkubumi, S.Hut, menyampaikan bahwa peluang lulusan teknologi industri pertanian sangat luas. Hal ini didukung dengan potensi pertanian khususnya di Pulau Sumatera yang juga luas cakupannya. Cepi menyebut, Pulau Sumatera memiliki potensi perkebunan, pertanian, perikanan, dan lain-lain, namun masih memiliki daya saing yang rendah. Diharapkan lulusan TIP dapat memberikan nilai tambah pada produk hasil pertanian sehingga daya saingnya dapat meningkat.

“Lulusan TIP ITERA diharapkan dapat menjadi technopreneur yang menciptakan lapangan kerja baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan lulusan dengan karakter kuat, kompetensi mumpuni, network yang luas agar dapat adaptif dan selalu inovatif,” ujar Cepi di akhir pemaparan. (Rilis/Humas)