PKM Prodi Teknologi Pangan ITERA Buat Teknologi Mesin Tusuk Bakso

PKM Prodi Teknologi Pangan ITERA Buat Teknologi Mesin Tusuk Bakso

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknologi Pangan ITERA melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan membuat teknologi tepat guna yaitu mesin tusuk bakso dan ayam bakar.  Program PKM tersebut diadakan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Sabtu, 7 November 2020.

Selain melakukan perakitan mesin tusuk bakso ayam bakar, tim dari Prodi Teknologi Pangan ITERA juga melakukan pelatihan pengoperasian kepada mitra, sekaligua melakukan serah terima alat tersebut.

“Proses awal program ini adalah perakitan mesin tusuk bakso ayam bakar 3 in 1 dan alhamdulillah teknologi tepat guna ini sudah dapat diserahkan secara resmi kepada mitra,” ujar Isnaini Rahmadi, S.TP., M.Si. salah satu dosenj di Prodi Teknologi Pangan ITERA.

Isnaini melanjutkan, program PKM yang dibiayai melalui hibah friendly ITERA tahun anggaran 2020 tersebut bertujuan untuk meningkatkan kiprah ITERA di tengah-tengah masyarakat dalam penerapan teknologi tepat guna.

Dia berharap dengan program ini mitra dapat memanfaatkan teknologi dan mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Prodi Teknologi Pangan sebagai bagian dari ITERA berusaha pengambil peran dalam penerapan teknologi kepada masyarakat,” ujar Isnaini.

“Pemanfaatan mesin ini diharapkan dalam mempersingkat waktu produksi tusuk bakso ayam bakar, dan dapat meningkatkan omset pengrajin setiap harinya.”

Anggota tim PKM Prodi Teknologi Pangan ITERA, Syahrizal Nasution menyampaikan, latar belakang program PKM tersebut adalah, karena selama ini, para pengrajin  tusuk bakso dan ayam bakar di daerah Karang Anyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur memproduksi tusuk bakso dengan cara manual. Sehingga memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan tusuk-tusuk bakso dan ayam bakar.

“Pemanfaatan mesin ini diharapkan dalam mempersingkat waktu produksi tusuk bakso ayam bakar, dan dapat meningkatkan omset pengrajin setiap harinya, ” ujar Syahrizal.

Sementara, Hasan Ma’ruf yang merupakan mitra dalam program tersebut mengaku sangat terbantu dengan dibuatnya teknologi tepat guna pembuatan tusuk bakso. Dengan menggunakan mesin tersebut, usaha yang dilakukannya berpotensi menghasilkan 10 ikat tusuk bakso dengan waktu kurang dari satu jam. “Sebelumnya untuk menghasilkan 10 ikat tusuk bakso ayam bakar yang terdiri dari 800 buah memerlukan waktu lebih dari 3 jam,” terang Hasan. [PSTP/Humas]