Mahasiswa ITERA Diminta Bersiap Hadapi Revolusi Industri 4.0 dengan Literasi Data dan Teknologi

Mahasiswa ITERA Diminta Bersiap Hadapi Revolusi Industri 4.0 dengan Literasi Data dan Teknologi

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) diminta untuk mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0 dengan mengembangkan literasi data dan teknologi, yakni dengan terampil memanfaatkan dan mengolah data, menerapkannya ke dalam teknologi, dan kemudian memahami cara penggunaan serta memanfaatkan teknologi tersebut.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof. Ismunandar, Ph.D, saat mengisi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen di Gedung Kuliah Umum ITERA, Selasa (2/4/2019).

Dalam kuliah umum bertajuk Tantangan generasi milenial sebagai SDM unggul, berkualitas, dan berdaya saing, Prof. Ismunandar menyebut revolusi industri 4.0 ditandai semakin seringnya manusia berinteraksi dengan teknologi dan robot. Hal tersebut bahkan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Akibatnya 12% dari total 150 juta jumlah tenaga kerja di Indonesia kehilangan pekerjaan, karena sudah tergantikan oleh mesin.

“Tantangannya di bidang apa saja kita kuliah, sedikit banyak harus mau belajar tentang kebutuhan zaman sekarang. Sehingga alumni perguruan tinggi bias menciptakan lapangan pekerjaan baru berbasis teknologi,” ujar guru besar termuda Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Meskipun menurut dia, ada beberapa aktivitas manusia yang tidak akan tergantikan dengan mesin, seperti kemampuan memimpin, berempati, berkreasi, dan membuat keputusan.

Prof Ismunandar menekankan perguruan tinggi juga harus membekali mahasiswa dan dosen dengan literasi data dan teknologi yang mumpuni. Seperti mengenalkan mahasiswa dengan perkuliahan streaming dengan para profesor dari berbagai kampus, hingga mendapatkan pengetahuan seputar big data yang saat ini kerap menjadi masalah. “Masalah big data penting untuk dikaji dan dipelajari di kampus, perguruan tinggi harus mempunyai literasi data,” kata Prof Ismunandar.

Ia berharap perguruan tinggi termasuk ITERA bids menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat di era teknologi. Untuk itu, Prof. Ismunandar mendukung kampus ITERA untuk terus meningkatkan kapasitasnya karena perguruan tinggi berbasis keilmuan teknologi sangat penting untuk terus menghasilkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan zaman.

“Saat ini angka partisipasi kasar pendidikan tinggi baru 35%, target kami jumlah tersebut meningkat menjadi 50% dalam enam tahun ke depan, sehingga kami mendorong ITERA terus menambah jumlah mahasiswanya,” ujar Prof Ismunandar.

Dalam pembukaan kuliah umum, Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D, menyampaikan ITERA hadir untuk memenuhi kebutuhan SDM berkompeten di bidang teknologi sesuai permintaan seluruh kepala daerah di Sumatera. Pada 6 Oktober 2019, mendatang ITERA akan merayakan dies natalis ke V. Hingga saat ini, jumlah mahasiswa ITERA mencapai 5.700 orang, dan akan tahun ini akan kembali menerima sekitar 3.500 mahasiswa baru.

Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada pemateri kuliah umum. Menurut dia tantangan revolusi industry 4.0 bukan hanya dihadapi mahasiswa tetapi juga oleh para tenaga dosen. “Era sudah berubah digitalisasi dan menjadi tantangan juga untuk dosen-dosen untuk terus belajar dan mengajar dengan cara yang berbeda, kurikulum pun akan menyesuaikan. Tahun ini kita akan mulai dengan kurikulum baru yang menitik beratkan pada kebutuhan di pulau Sumatera dari masalah yang ada di era revolusi industri 4.0. ” pungkas Prof Ofyar.

Page 1 of 1