Gagas Sistem Pendingin Bangunan Meniru Sarang Rayap Mahasiswa ITERA Raih Mendali Emas WYIIA

Gagas Sistem Pendingin Bangunan Meniru Sarang Rayap Mahasiswa ITERA Raih Mendali Emas WYIIA

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali meraih prestasi, dengan membawa pulang mendali emas pada perlombaan Karya tulis ilmiah tingkat internasional yang diselenggaran di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Medali emas diraih pada ajang World Young Invention and Innovation Award (WYIIA) 2022 yang digagas oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang pengumuman juaranya dilakukan akhir Agustus lalu.

Perwakilan mahasiswa ITERA dalam ajang tersebut terdiri dari Liza Chairina Balchya Lubis, Revin Valent Lumban Tobing, dan Veliks Jekonia Pasaribu asal Prodi Teknik Sipil, serta Tiara Amanda (Teknik Kelautan) dan Viona Vastricia (Teknik Perkeretaapian). Tim mahasiswa ITERA didampingi dosen pembimbing dari Prodi Biologi ITERA Jeanne Siswitasari Mulyana S.Si.,M.Si.

Dalam ajang tersebut, tim mahasiswa ITERA menggagas karya tulis ilmiah berjudul Eco-friendly House: Passive Cooling Structure Inspired by Termites atau sebuah konsep rumah ramah lingkungan dengan struktur pendingin ruangan pasif yang trinspirasi dari sarang rayap. Liza Chairina Balchya Lubis, salah satu mahasiswa menyampaikan, timnya memilih judul tersebut karena keprihatinan atas permasalahan pemanasan global yang saat ini menjadi salah satu krisis lingkungan di dunia.

“Dalam kondisi ini, pemanasan global sangat memprihatinkan, bahkan seluruh dunia sudah mengakui bahwa perlu adanya gerakan untuk mengurangi kenaikan suhu dipermukaan Bumi,” ujar Liza.

Tim mahasiswa ITERA menggagas karya tulis ilmiah berjudul Eco-friendly House: Passive Cooling Structure Inspired by Termites atau sebuah konsep rumah ramah lingkungan dengan struktur pendingin ruangan pasif yang trinspirasi dari sarang rayap.

Sementara itu, konsep bangunan yang umumnya ada saat ini, masih mengandalkan pendingin ruangan atau air conditioner (AC) yang dinilai kurang ramah lingkungan. Untuk itu, mereka mencoba memberikan beberapa solusi dan inovasi yang dilakukan mengurangi penggunaan AC dengan membangun sistem sirkulasi udara yang terinspirasi dari sarang rayap. “Dengan adanya solusi dan inovasi tersebut, semoga bisa berperan besar dalam mengatasi masalah kenaikan suhu akibat dari pemanasan global,” ujar Liza.

Atas gagasan tersebut, tim mahasiswa ITERA berhasil mendapakan mendali emas dalam ajang yang diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dan sekitar 26 negara dunia, seperti Malaysia, Thailand, India, Iran, Korea Selatan, Hong Kong, Brasil, dan lainnya.

Siapkan Gagasan 3 Bulan

Revin Valent Lumban Tobing, anggota mahasiswa yang juga ikut dalam tim ini mengaku tidak menyangka akan mendapatkan medali emas pada perlombaan tersebut. Revin mengatakan dalam mendapatkan mendali tersebut tidaklah mudah, merka sudah harus menyiapkan gagasan tersebut selama tiga bulan. Meskipun begitu, tim mahasiswa tidak menyerah karna berkeyakinan dari usaha tidak akan menghianati hasil.

“Persiapan dimulai dari penelitian, melakukan diskusi, pembuatan extend abstract, lalu mendesain bentuk rumah, mempersiapkan bahan presentasi, membuat maket rumah, dan latihan dengan rutin,” ujar Revin.

Revin menyebut, motivasi para mahasiswa mengikuti kompetisi tersebut adalah untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah. Terlebih, saat ini permasalahan perubahan iklim perlu mendapatkan penanganan yang serius. “Ini pengalaman pertama kami mengikuti kompetisi internasional, sehingga sedikit banyaknya kami sudah mempelajari perlombaan ini dan termotivasi untuk terus melakukan inovasi,” ujar Revin. Revin berharap melalui berbagai kompetisi yang diikuti dapat mengasah kemampuan mahasiswa ITERA untuk dapat terus bersaing di masa yang akan datang.

Reporter : Habib Mustofa