Fakultas Sains Itera dan BRIN Kolaborasi Penguatan Keantariksaan Nasional

Fakultas Sains Itera dan BRIN Kolaborasi Penguatan Keantariksaan Nasional

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) siap berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI, dalam rangka menggali potensi keantariksaan nasional. Hal tersebut ditandai kedatangan Deputi Evaluasi Kebijakan, Riset, Teknologi dan Inovasi BRIN ke Fakultas Sains Itera guna mengukuhkan rencana kerja sama dengan Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Fakultas Sains Itera, beberapa waktu lalu.

Kegiatan tersebut dihadiri Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning P. Permanasari, M.Si,. Wakil Dekan Fakultas Sains Bidang Keuangan dan Umum apt. Dirga, S.Farm., M.Sc., Koordinator Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan Dr. Deni Okta Lestari, S.Si. Sementara tim BRIN yang hadir yaitu Direktur Evaluasi Kebijakan, Riset, Teknologi dan Inovasi Dr. Ir. Dudi Iskandar M.For.Sc., Koordinator Pelaksanaan Fungsi Evaliasi Kebijakan dan Program Keantariksaan Adhi Pratomo S.Sos, M.I.Kom., Analis Kebijakan Ahli Utama Ir. Yulianti Erowati, M.Si., Peneliti Ahli Pertama Ahmad Zaki S.Kom., M.T., Analis Kebijakan Ahli Pertama Desi Triwahyuni S.I.A.

Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning P. Permanasari, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem keantariksaan yang berkelanjutan.

Direktur Evaluasi Kebijakan, Riset, Teknologi dan Inovasi Dr. Ir. Dudi Iskandar M.For.Sc., menjelaskan latar belakang dan tujuan kunjungan mereka adalah untuk merumuskan kebijakan nasional mengenai keantariksaan. Diskusi utama dalam acara ini mencakup pembangunan ekosistem keantariksaan nasional yang berkelanjutan secara ekonomi, penanganan benda jatuh antariksa, serta masalah-masalah regulasi yang belum terselesaikan.

Direktur Evaluasi Kebijakan, Riset, Teknologi dan Inovasi Dr. Ir. Dudi Iskandar M.For.Sc., menjelaskan latar belakang dan tujuan kunjungan mereka adalah untuk merumuskan kebijakan nasional mengenai keantariksaan.

Ahmad Zaki S.Kom., M.T., sebagai perwakilan BRIN, menyampaikan beberapa topik penting, yaitu dengan mengevaluasi implementasi kebijakan penyelenggaraan sains antariksa nasional, sambil menyoroti peningkatan kesadaran masyarakat tentang space situational awareness dan masalah sampah antariksa. Beliau juga menekankan pentingnya membangun kemampuan nasional untuk mendeteksi benda jatuh dari luar angkasa. Dengan menyoroti beberapa isu yang akan menjadi fokus diskusi, termasuk kesiapan Observatorium Nasional dalam mendukung kebutuhan space situational awareness, persiapan yang diperlukan untuk eksplorasi luar angkasa, potensi kolaborasi antara BRIN dan perguruan tinggi dalam kegiatan sains antariksa, kebijakan internasional yang mendesak, dan kesiapan nasional menghadapi meningkatnya jumlah sampah antariksa.

Teleskop OZT-ALTS

Dalam kesempatan tersebut, Dosen Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera Dr. Robiatul Muztaba, berkesempatan memaparkan materi seputar Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera yang merupakan gabungan ilmu Astronomi dan Sains Atmosfer. Dr. Robiatul Muztaba memperkenalkan instrumen-instrumen observasi yang dimiliki oleh Itera seperti Teleskop OZT-ALTS, Itera Robotic Telescope V2.5, All-Sky Camera, Teleskop Radio Itera (TERI), dan Ultra Compact Itera Robotic Telescope (UTOPIA). Dr. Robiatul juga menyoroti peran instrumen-instrumen ini dalam mendukung kegiatan Sky Patrol, serta mengingatkan tentang pengamatan meteor jatuh di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah pada 2021 yang direkam menggunakan all sky camera hasil pengembangan tim OAIL Itera. Lebih lanjut, Dr. Robiatul mengumumkan bahwa Itera akan menjadi tuan rumah untuk Jambore Nasional Klub Astronomi (JANAKA) 2024, sebuah acara yang diharapkan akan menyatukan berbagai komunitas astronomi dari seluruh Indonesia.

Acara di akhiri dengan kunjungan ke Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) dan Teleskop OZT-ALTS. Dengan hasil diskusi mencakup usulan jejaring Sky Patrol, kebutuhan kebijakan penanganan benda jatuh antariksa, kolaborasi riset Itera dan BRIN dalam AI dan pemodelan sains antariksa, peningkatan SDM, pengembangan eduwisata astronomi, komersialisasi sains antariksa, serta kebijakan polusi cahaya untuk menjaga kawasan langit gelap. Kunjungan ini diharapkan semakin memperkuat kolaborasi dan mendorong kebijakan yang mendukung kemajuan keantariksaan nasional. (Rilis Humas Fakultas Sains)