Prodi SAP ITERA Ajak Mahasiswa Dalami Teknologi Satelit Nano

Prodi SAP ITERA Ajak Mahasiswa Dalami Teknologi Satelit Nano

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menyelenggarakan webinar dengan tema “Desain dan Instrumentasi Satelit Nano”, Kamis, 10 Maret 2022. Kegiatan ini menghadirkan pakar yang juga Pembina Divisi Nano Satellite, Laboratorium Komunikasi Satelit dan Radar, Telkom University, Edwar, S.T., M.T.

Diikuti lebih dari 200 peserta dari mahasisa dan umum, kegiatan yang dipandu oleh Dosen SAP ITERA Nindhita Pratiwi, S.Si., M.Si., tersebut  dibuka oleh Ketua Jurusan Sains ITERA, Prof. Dr. Leo Hari Wiryanto, M.S. Dalam sambutannya, Prof. Leo menyampaikan, tema yang diangkat dalam webinar tersebut sangat relevan dengan kemajuan teknologi yang saat ini berkembang. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat memperoleh tambahan ilmu dari pakar yang membidangi teknologi satelit nano.

Sementara dalam pemaparannya, Edwar, S.T., M.T., menjelaskan tentang satelit nano yang mulai dikembangkan dari tahun 1992 sebagai alternatif dari satelit besar yang pada umumnya lebih mahal dan membutuhkan waktu pengembangan bertahun-tahun. Satelit nano yang memiliki berat antara 1 hingga 10 kg, dengan ukuran instrumen yang ada di dalamnya, biasanya diorbitkan pada Low Earth Orbit (LEO) atau orbit rendah, di bawah 2.000 km di atas permukaan Bumi, dan dapat dikembangkan dalam waktu 1-2 tahun.

“Satelit nano yang mulai dikembangkan dari tahun 1992 sebagai alternatif dari satelit besar yang pada umumnya lebih mahal dan membutuhkan waktu pengembangan bertahun-tahun.”

Dalam kesempatan tersebut, selain menjelaskan tentang perkembangan teknologi satelit nano dunia, Edwar juga membagikan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memulai penelitian mengenai satelit nano. Tidak hanya itu, berbagai peluang untuk mendesain instrumen dan satelit nano dari United Nations Satellite Centre (Unosat) atau Pusat Satelit Persatuan Bangsa-Bangsa yang bisa diikuti oleh mahasiswa dan dosen ITERA juga disampaikan. “Saat ini kami juga masih terus mengembangkan instrumen kamera bersama tim di Telkom University,” ujar Edwar.

Kepada peserta webinar, Edwar menekankan bahwa pengembangan teknologi satelit memerlukan partisipasi jangka panjang dari dosen dan mahasiswa. Selain sesi pemaparan materi, dalam webinar tersebut Edwar juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan peserta untuk berdiskusi dan menyampaikan pertanyaan seputar satelit nano.

Webinar diakhiri dengan kata penutup dari Koordinator Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA Dr. Moedji Raharto, yang turut memberikan semangat kepada para mahasiswa yang berminat mendalami bidang satelit nano. “Karena bagaimanapun juga perkembangan teknologi satelit adalah masa depan kita Bersama,” ujar Moedji. (Rilis/Humas)