Dosen ITERA Dorong Kajian Komprehensif dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan

Dosen ITERA Dorong Kajian Komprehensif dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Pembangunan infrastruktur jalan dinilai perlu didahului dengan kajian mendalam dan komprehensif. Hal tersebut guna memastikan infrastruktur yang dibangun dapat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah, serta mampu bertahan lama dalam pengunaannya.

Hal tersebut disampaikan dosen Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Muhammad Abi Berkah Nadi, S.T., M.T., yang juga Sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Lampung. Abi Berkah Nadi menjelaskan, upaya perbaikan infrastruktur jalan rusak dapat diawali dengan kajian kualifikasi tanah yang akan dibangun infrastruktur jalan.

Abi menilai banyak kondisi tanah di Provinsi Lampung saat ini yang mengalami kerusakan pada kondisi tanahnya lanau-lempung (silt-clay minerals). Pada kondisi tanah seperti ini harus ada penanganan khusus agar tanah tersebut tidak seperti tanah liat pada saat musim hujan, yang menjadikan jalan mudah rusak.

Masyarakat juga perlu memahami, kerusakan infrastruktur jalan juga disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari beban berat kendaraan yang kadang melebihi ketentuan atau kendaraan ODOL, iklim ekstim, pergerakan tanah, usia jalan, hingga kualitas konstruksi yang dilakukan dalam pembangunan infrastruktur jalan.

Selain itu, Abi  juga menyoroti persoalan muatan beban kendaraan yang melintas di jalan raya di setiap daerah termasuk di Provinsi Lampung. Banyaknya kendaraan berat dan over dimensi over load (ODOL) yang melintas di suatu ruas jalan juga menjadi pertimbangan pemilihan jenis jalan yang akan dibangun.

“Apabila banyak kendaraan berat sering melintas maka tidak bisa untuk perlintasan menggunakan jalan aspal, tetapi harus menggunakan jalan beton (Rigid Pavement) seperti di tol, agar jalan yang digunakan tidak terjadi kerusakan atau berlubang setiap musim hujan,” ujar Abi.

Sementara itu, Abi juga menyampaikan, masyarakat juga perlu memahami, kerusakan infrastruktur jalan juga disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari beban berat kendaraan yang kadang melebihi ketentuan atau kendaraan ODOL, iklim ekstim, pergerakan tanah, usia jalan, hingga kualitas konstruksi yang dilakukan dalam pembangunan infrastruktur jalan.

Dampak dari kerusakan jalan menurut Abi dapat mempengaruhi mobilitas masyarakat dan mengganggu aktivitas sehari-hari, hingga berdampak pada sektor industri dan perekonomian suatu daerah. Abi berharap, selain kajian komprehensif mendalam yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dalam pembangunan infrastruktur jalan, juga perlu partisipasi masyarakat yang dapat tertib dengan menyesuaikan muatan kendaraan yang tidak melebihi kapasitas suatu jalan. (Humas)