Dialog KPU dan RRI, Mahasiswa Itera Diajak Partisipasi Aktif dalam Pemilu

Dialog KPU dan RRI, Mahasiswa Itera Diajak Partisipasi Aktif dalam Pemilu

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (Itera) menjadi tuan rumah dialog Pasca Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung, bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Bandar Lampung, Rabu, 23 Mei 2024. Hadir sebagai narasumber dialog, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan KPU Provinsi Lampung Antoniyus Cahyalana, akademisi FISIP Universitas Lampung, Darmawan Purba, S.I.P., M.I.P., dan Presiden Mahasiswa KM Itera Ahmad Khadi Abdilah, dan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si.

Dalam sambutannya, Kepala RRI Bandar Lampung, Iwan Effendi Lathan, S.Sos., M.M., menyebut dialog pasca pemilu yang digelar RRI bekerjasama dengan KPU Lampung dan Itera menjadi program prioritas nasional yang harus dilakukan oleh RRI. Iwan menyampaikan, sebelum dilaksanakan di Itera, dialog serupa dilaksanakan di Aula KPU Provinsi Lampung, dan Universitas Muhammadiyah Lampung.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor dan jajaran pimpinan Itera. Semoga dialog ini menambah pengayaan wawasan bagi mahasiswa, yang baru saja mengikuti pemilu sebagai pemilih pemula,” ujar Kepala RRI.

Dengan selesainya pemilu yang dilaksanakan, kami harap anak- anak muda punya partisipasi aktif dalam pemilu ke depan. Sehingga pendidikan politik terkait pemilu menjadi penting

Sementara Rektor Itera yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., dalam sambutan menyampaikan bahwa dialog tersebut sangat penting, mengingat anak muda termasuk mahasiswa sebagai pemilih pemula, jumlahnya cukup besar. Di Itera, ada sekitar 20.000 mahasiswa yang menjadi pemilih pemula yang perlu memiliki pengetahuan politik, terkait pemilu.

“Dengan selesainya pemilu yang dilaksanakan, kami harap anak- anak muda punya partisipasi aktif dalam pemilu ke depan. Sehingga pendidikan politik terkait pemilu menjadi penting,” ujar Prof. Khairurrijal.

Dialog yang diselenggarakan juga dinilai penting, mengingat dalam waktu dekat akan dilakukannya agenda pemilihan kepala daerah (Pilkada). Sementara lebih dari 50 % mahasiswa Itera berasal dari Lampung, yang diharapkan berpartisipasi dalam pilkada mendatang.

Tidak Golput

Dalam dialog, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan KPU Provinsi Lampung Antoniyus Cahyalana, berharap dengan pemahaman seputar pemilu yang didapatkan, mendorong mahasiswa tidak golput dalam pemilihan umum mendatang. Serta menjadi pemilih yang cerdas, tidak tergiur dengan hal-hal yang mengarah pada money politic.

Terkait program KPU, Presiden Mahasiswa KM Itera Ahmad Khadi Abdilah, menilai keberadaan TPS Khusus di kampus Itera, saat pemilu beberapa waktu lalu, sangat baik, dan mendorong partisipasi mahasiswa. Terlebih saat ini, pemilih muda mendominasi dalam daftar pemilih tetap yang dikeluarkan oleh KPU.

“Adanya TPS khusus di Itera, sangat membantu mahasiswa yang tidak bisa atau tidak mau pulang untuk tetap ikut memilih. Kami berterima kasih mendapatkan privilege ini, dan semoga akan tetap ada TPS khusus dalam pemilu mendatang,” ujar Khadi.

Adanya TPS khusus di Itera, sangat membantu mahasiswa yang tidak bisa atau tidak mau pulang untuk tetap ikut memilih. Kami berterima kasih mendapatkan privilege ini, dan semoga akan tetap ada TPS khusus dalam pemilu mendatang

Sementara itu, kepada mahasiswa yang hadir, akademisi FISIP Universitas Lampung, Darmawan Purba, S.I.P., M.I.P., menyebut perlu dibangun budaya politik di kalangan generasi muda. Dari pemilu yang telah berlangsung, Darmawan berharap, mahasiswa mendapatkan pembelajaran politik secara langsung.

“Menang memimpin, kalah membantu, sehingga perlu kedewasaan politik yang perlu didapat dari pemilu. Membantu tidak selalu bergabung dengan pemerintahan, tetapi bisa juga dengan mengoreksi dan mengkritik untuk kemajuan,” ujar Darmawan.

Darmawan juga berharap, mahasiswa dapat mencermati hal-hal yang perlu dikoreksi dalam pelaksanaan pemilu lalu, hingga menjadi catatan untuk dikaji, didiskusikan, untuk merumuskan dan menyiapkan pemilu ke depan lebih baik.

(Humas/Rudiyansyah)