Mahasiswa ITERA Juara Nasional Gagasan Ilmiah Peremajaan Kota

Mahasiswa ITERA Juara Nasional Gagasan Ilmiah Peremajaan Kota

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali meraih prestasi di tingkat nasional. Tiga mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITERA yang terdiri dari Mega Muli Utami, Fathurrahman, dan Laila Kusuma Ditama berhasil meraih juara pertama lomba gagasan ilmiah regenerasi urban atau peremajaan kota yang dilaksanakan oleh Institut Studi Transportasi (Instran) dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), DKI Jakarta.

Dalam kompetisi tingkat nasional tersebut, tim mahasiswa ITERA mengusung gagasan berupa peremajaan kawasan perdagangan dan jasa Teluk Betung, Bandar Lampung dalam konsep Comercial Center With Smart Urban Heritage Sebagai Upaya Menghidupkan Kembali Kawasan Perdagangan dan Jasa Teluk Betung di Masa Depan. Atas prestasi tersebut tim Mahasiswa ITERA mendapatkan dana pendidikan senilai Rp 8 juta, tropi dan piagam penghargaan.

Mega Muli Utami, salah satu anggota tim menjelaskan, kawasan perdagangan dan jasa di Teluk Betung Selatan merupakan wilayah yang sudah aktif sejak tahun 1893. Wilayah ini meninggalkan banyak sejarah sebelum berkembangnya perekonomian di Lampung seperti sekarang ini. Tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan, kawasan tersebut juga dikenal sebagai pusat lifestyle pada masa kejayaannya. Potensi tersebut meninggalkan nuansa nostalgia di kawasan Teluk yang diperkuat dengan keberadaan bangunan-bangunan tua dengan gaya arsitektur dari era 1980-an.

Akan tetapi, walaupun banyak kekayaan nilai heritage dan adanya dukungan pada rencana tata ruang, saat ini kawasan perdagangan dan jasa teluk betung semakin terlupakan dan jarang dikunjungi. Hal tersebut dapat terlihat dari bangunan-bangunan tua yang semakin terbengkalai seiring berjalannya waktu, semakin berkurang pemanfaatannya, dan rendahnya aktivitas ekonomi yang terjadi.

“Atas hal tersebut kami melakukan analisis melalui metode perancangan, studi kasus, deskriptif, dan observasi untuk menemukan potensi dan permasalahan yang ada di kawasan tersebut, hingga kemudian kami rancang kota tersebut di masa depan,” ujar Mega.

“Tim mahasiswa ITERA menggagas suatu konsep berupa “Comercial Center with Smart Urban Heritage  yang dilakukan dengan dua cara yaitu mereservasi cagar budaya khas pecinanan dan era 1980-an sebagai ciri khas kawasan perdagangan dan jasa Teluk Betung serta merancang ulang kawasan dengan penerapan beberapa unsur smart city.”

Tim mahasiswa ITERA menggagas suatu konsep berupa “Comercial Center with Smart Urban Heritage  yang dilakukan dengan dua cara yaitu mereservasi cagar budaya khas pecinanan dan era 1980-an sebagai ciri khas kawasan perdagangan dan jasa Teluk Betung serta merancang ulang kawasan dengan penerapan beberapa unsur smart city.

Unsur smart city yang akan diterapkan yaitu smart mobility  dengan mengubah jalur transportasi, pengadaan pedestrian dan jalur sepeda, hingga penyediaan digital transportation system. Selain itu juga unsur smart environtment  dengan membangun ruang terbuka hijau, serta pengelolaan sampah, unsur smart living dengan peralihan pemukiman horizontal menjadi pemukiman vertikal pada beberapa lokasi, penerapan smart energy, dan ramah disabilitas, hingga smart economy dengan membangun Teluk Betung Economy Center dan alih fungsi transasksi konvensional menjadi digital dengan penambahan ATM Canter serta penyediaan e-payment melalui berbagai dompet digital.

Atas prestasi yang diraih, tim mahasiswa PWK ITERA akan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan gagasannya dalam Seminar Nasional Regenerasi Urban yang diadakan oleh Institut Studi Transportasi.

“Kami harap konsep yang kami rancang dapat menjadi rekomendasi bagi para stakeholder di Kota Bandar Lampung sebagai salah satu solusi untuk menghidupkan ataupun meningkatkan kawasan perdagangan dan jasa dengan meningkatkan unsur kearifan lokal serta mampu menjadi preseden di wilayah lainnya,” ujar Mega. (Rilis/Humas)