Purino P4R ITERA Gandeng Stakeholder Maksimalkan Riset

Purino P4R ITERA Gandeng Stakeholder Maksimalkan Riset

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Prediksi dan Pemodelan Risiko Bahaya dan Bencana (P4R) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) mengkaji Bencana pada aspek ekonomi dan industri, pada Rabu, 4 November 2020. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan peran pusat riset dan inovasi dalam menangkap dan mencari solusi berbagai fenomena maupun permasalahan, khususnya yang ada di Sumatera dengan menggandeng multi stakeholder.

Purino P4R merupakan satu dari 14 purino yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Penjaminan Mutu (LP3) ITERA yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan institusi dalam menghasilkan riset dan inovasi unggul dan bermanfaat bagi stakeholder. Hal ini juga sejalan dengan slogan ITERA for Sumatera.

Koordinator Prodi Sains Aktuaria ITERA, Dr. Utriweni Mukhaiyar, yang juga pembina Purino P4R ITERA menyampaikan roadmap pengembangan Purnino P4R meliputi kajian berbagai kebencanaan seperti potensi meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau, hingga dampak cuaca ekstrim di berbagai sektor, potensi pertanian dan perkebunan terkait harga komoditas dan produksinya, serta ekonomi dan kesehatan seperti dampak covid-19, sektor pariwisata terhadap perekonomian.

“Hasil-hasil riset dari Purino ITERA diharapkan menjadi pijakan untuk strategi pemerintah dalam membuat kebijakan, mengingat sebuah kebijakan yang baik perlu dibentuk berdasarkan berbagai kajian, bukan intuisi semata.”

Saat ini, fokus kajian Purino P4R adalah dampak bencana non alam Covid-19 di berbagai sektor, terutama ekonomi dan industri. Untuk itu, peluang kerja sama yang saat ini tengah dijajaki adalah dengan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Bank Indonesia, dan BPJS Lampung.

“Diharapkan dengan kerja sama ini dapat terbentuk riset yang mengarah pada permasalahan nyata bagi mitra dan pembuat kebijakan, melalui  ketersedian data yang lebih akurat maupun riset bersama,”ujar Utriweni.

Kepala LP3 ITERA, Acep Purqon, Ph.D., dalam kesempatan tersebut menyampaikan fokus utama 14 purino yang ada di ITERA adalah pada hilir riset yang diharapkan mampu menjawab permasalahan nyata di Sumatera. “Hasil-hasil riset dari Purino ITERA diharapkan menjadi pijakan untuk strategi pemerintah dalam membuat kebijakan, mengingat sebuah kebijakan yang baik perlu dibentuk berdasarkan berbagai kajian, bukan intuisi semata,”ujar Acep.

Melalui FGD yang diadakan Purino P4R, Acep menilai keterlibatan BI dan BPJS diharapkan bisa semakin mendukung peran pusat riset dan inovasi yang ada di ITERA, dalam menjalankan fungsinya.

Sementara itu, perwakilan BI dan BPJS Lampung menyampaikan terbuka terhadap kerja sama mitra dan memberikan peluang untuk perumusan kesepakatan (MoU) antarlembaga di kemudian hari. [Purino P4R/Humas]