Peringati Hari Air Sedunia, Prodi TKA ITERA Bahas Integrated Urban Water Management

Peringati Hari Air Sedunia, Prodi TKA ITERA Bahas Integrated Urban Water Management

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Memperingati Hari Air Sedunia Program Studi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu (TKA) menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk “Integrated Urban Water Management (IUWM), Selasa, 28 Maret 2023. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber , konsultan limbah dan pengelolaan air terpadu dan juga tergabung di Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) Arieza Akbary Trieputra, S.T., M.Sc.

Kegiatan yang dipandu oleh dosen Prodi TKA Ferial Asferizal, S.T., M.T., dibuka oleh Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha. Dalam sambutan, Prof. Nyoman menyampaikan bahwa air merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan sehingga ITERA menjadikan permasalahan terkait air menjadi fokus yang diprioritaskan, baik dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Sementara Ketua Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (JTIK), Arif Rohman, S.T., M.Eng., Ph.D (Cand.), dalam kesempatan tersebut memperkenalkan Prodi TKA sebagai salah satu prodi baru di lingkungan JTIK, di ITERA dan satu-satunya di Indonesia yang mempelajari keairan secara terpadu serta tata dan kelolanya.

Prof. Nyoman menyampaikan bahwa air merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan sehingga ITERA menjadikan permasalahan terkait air menjadi fokus yang diprioritaskan, baik dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Koordinator Prodi TKA, Rahma Yanda, S.Si., M.Eng., Ph.D. menyampaikan bahwa Studium Generale ini dilaksanakan dengan topik IUWM yang selaras dengan tema Hari Air Sedunia yaitu “Accelerating change to solve the water and sanitation crisis. Mengingat di daerah perkotaan (urban) saat ini di banyak kota besar sedang mengalami krisis air bersih dan eksploitasi berlebihan terhadap air tanah.  Selain itu, Ramha Yanda juga menyampaikan bahwa pembahasan terkait IUWM sangat penting karena ini berkaitan dengan upaya penurunan emisi karbon dan zero waster dalam pengelolaan sistem tata air perkotaan, smart water management system dalam penyediaan air minum, daur ulang grey water dan sistem pemanenan air hujan seperti yang ditekankan pada Sustainable Infrastructure Forum oleh PUPR dan Indonesia Water Institute.

Kebutuhan Utama

Dalam materinya, Arieza Akbary Trieputra, S.T., M.Sc. memaparkan pentingnya melihat dan mengelola air sebagai satu kesatuan dan tata kelolanya tidak bisa dilaksanakan terpisah-pisah. Ini dikarenakan air merupakan kebutuhan utama di berbagai kegiatan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Arieza juga menjelaskan beberapa studi kasus dari kota-kota besar beserta tantangan yang dihadapi untuk penyediaan air bersih.

Eksploitasi terhadap air tanah guna memenuhi kebutuhan air karena meningkatnya kegiatan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk dapat berdampak pada penurunan tanah (land subsidence) yang jauh lebih tinggi setiap tahunnya dibandingkan dengan kenaikan air laut. Hal ini berdampak pada mahalnya biaya dan kompleksnya solusi yang harus dibayar untuk mengatasi hal tersebut. Sehingga diperlukan tindakan untuk mengurangi eksploitasi air tanah yaitu dengan menggunakan meningkatkan penggunaan sumber air tawar dari permukaan seperti air sungai. Solusi ini membutuhkan pengelolaan terkadap kualitas dan kuantitas air sungai serta daerah aliran sungainya (DAS).

Berdasarkan paparan Arieza menggarisbawahi bahwa Prodi TKA ITERA memegang peranan penting untuk berkontribusi terhadap masalah keairan karena kurikulumnya mencakup pembahasan air (air tanah dan permukaan) dari segi kuantitas, kualitas, dari hulu ke hilir dalam sebuah DAS. Persiapan sumber daya manusia (SDM) yang paham terkait keairan secara komprehensif dan terpadu adalah hal yang krusial agar solusi yang ditawarkan bisa lebih efektif dan tidak mengalami permasalahan yang sama di Sumatera seperti kota-kota besar lainnya seperti yang terjadi di Pulau Jawa. (Rilis/Humas)