Gandeng ISMS Jurusan Sains ITERA Adakan Workshop Menulis Jurnal Publikasi

Gandeng ISMS Jurusan Sains ITERA Adakan Workshop Menulis Jurnal Publikasi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dalam rangka meningkatkan kemampuan tenaga pendidik, peneliti dan mahasiswa dalam menghasilkan jurnal publikasi, Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bersama Indonesian Science and Math Societies (ISMS) mengadakan Online Workshop Series bertajuk Paper Writing & Publishing in High Impact Journals, Sabtu, 21 November 2020.

Kegiatan yang diadakan secara dalam jaringan (daring) tersebut mengundang dua pembicara yaitu Prof. Dr Istadi, S.T., M.T.  dari Universitas Dipenogoro yang juga Editor in Chief of Chemical Reaction Engineering & Catalysis International Peer-reviewer, dan Prof. Dr. Edy Soewono dari Institut Teknologi Bandung, selaku Executive Editor, Journal of Mathematics & Fundamental Sciences International Peer-reviewer. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Koordinator Program Studi Kimia ITERA, Muhamad A. Martoprawiro, Ph.D.

Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Sains ITERA, Prof. Dr. Leo Hari Wiryanto, mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaian pertama seminar online yang bekerjasama dengan ISMS. “Tulis menulis publikasi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh Dosen ITERA, berjuang menulis paper dan mensubmitnya. Saat ini kami mencoba untuk memfasilitasi, sehingga kemampuan dalam pelaksanaan publikasi dapat meingkat,” ujar Prof. Leo.

Workshop yang diikuti lebih dari 120 peserta dari berbagai instansi tersebut terbagi menjadi dua materi yang masing-masing dipaparkan oleh pembicara. Pada sesi pertama Prof. Istadi memaparkan materinya terkait strategi penulisan publikasi artikel jurnal ilmiah internasional. Mulai dari bagaimana mendapatkan literatur untuk mendukung penulisan publikasi, hingga kiat-kiat format penulisan yang baik di mata reviewer.

Prof. Istadi berpesan kepada peserta untuk mengumpulkan literatur sebanyak mungkin, menekankan dan memperhatikan aspek saintifik dalam penulisan.

“Kita menulis harus tetap menemukan literatur literatur yang relevan agar tulisan menjadi publikasi yang bagus,” ujar Prof Istadi.

“Prof. Istadi berpesan kepada peserta untuk mengumpulkan literatur sebanyak mungkin, menekankan dan memperhatikan aspek saintifik dalam penulisan.”

Selain itu dia juga menjabarkan ciri-ciri artikel yang tidak layak publikasi yang dijelaskannya secara rinci. Pada akhir pemaparan, Prof. Istadi menjelaskan format penulisan atau strukur dalam artikel publikasi. Juga terkait format penulisan isi, kesimpulan hingga daftar pustaka yang baik dan benar.

Kolaborasi Riset

Sementara pemateri kedua Prof. Dr. Edy Soewono lebih memfokuskan terkait prospek riset kolaboratif bidang matematika. Pada awal pemaparan Prof. Dr. Edy Soewono menjelaskan terkait tantangan, serta hambatan bidang matematika dalam berkolaborasi di bidang riset.

“Dalam bahasa yang sederhana, matematikawan punya segala tool yang diperlukan para engineer, tapi tidak punya masalah. Yang umumnya pempunyai masalah biasanya adalah seorang engineer. Mereka punya banyak masalah tapi tidak punya banyak tools seperti matematika sehingga perlu kolaborasi,” jelas Prof. Edy.

“Perlunya magang dengan memilih kelompok peneliti yang handal dengan track record publikasi yang tinggi, sesuai dengan bidang yang diinginkan. Dengan networking yang luas para peneliti biasanya akan dengan senang hati menerima pasukan baru.

Lebih lanjut, Prof. Edy menjabarkan terkait langkah-langkah yang dapat ditempuh instansi universitas dalam mengembangkan potensi SDM di bidang penelitian. Salah satu inputan yang dijabarkan untuk para peneliti/dosen pemula yaitu dapat coba jalan pintas publikasi internasional dengan cara mengikuti pemagangan. Seperti ikut serta dalam kelompok riset yang sudah memiliki track record publikasi yang tinggi. Selain dapat meningkatkan networking secara luas, hal ini dapat membuat para peneliti pemula joint-publication di journal international bereputasi.

“Perlunya magang dengan memilih kelompok peneliti yang handal dengan track record publikasi yang tinggi, sesuai dengan bidang yang diinginkan. Dengan networking yang luas para peneliti biasanya akan dengan senang hati menerima pasukan baru,” jelas Prof.Edy.

Workshop tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh peserta. Berbagai pertanyaan ditanyakan kepada pemateri seputar kendala-kendala yang dialami oleh dosen/peneliti dalam menulis artikel publikasi yang layak. (Adit-JS/Humas)