Dosen Teknik Geofisika Itera Raih International Grant on Energy Transition and Carbon Neutrality dari Pemerintah Tiongkok

Dosen Teknik Geofisika Itera Raih International Grant on Energy Transition and Carbon Neutrality dari Pemerintah Tiongkok

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Dosen Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sumatera (FTI Itera), Dr. Handoyo, S.Si., M.T., berhasil meraih International Grant on Energy Transition and Carbon Neutrality untuk mengikuti seminar dan pelatihan di Tiongkok pada 14–27 Mei 2025. Hibah internasional ini diberikan sebagai bagian dari komitmen global dalam mengendalikan emisi karbon, dengan melibatkan multipihak, termasuk peneliti dari berbagai negara.

Bagi Dr. Handoyo, kesempatan tersebut merupakan sebuah kehormatan, karena ia menjadi salah satu dari tiga peneliti lintas kementerian yang terpilih dari Indonesia untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dr. Handoyo secara khusus telah melakukan penelitian mengenai Geological Carbon Capture Storage (CCS) pada lapisan batuan. Hasil riset tersebut menunjukkan adanya potensi hidrogen geologis.

Dr. Handoyo berharap, melalui kegiatan tersebut, Itera dapat terus berkontribusi dan berkomitmen mendukung poin ke-13 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek perubahan iklim dan pengendalian karbon.

Atas risetnya tersebut, Dr. Handoyo yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera dinilai layak dan memenuhi kriteria dari Pemerintah Tiongkok untuk mengikuti kegiatan ini.

Dr. Handoyo berharap, melalui kegiatan tersebut, Itera dapat terus berkontribusi dan berkomitmen mendukung poin ke-13 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek perubahan iklim dan pengendalian karbon.

Transisi energi saat ini juga menjadi bagian penting yang tengah dihadapi dunia. Itera berharap pencapaian prestasi Dr. Handoyo dapat menginspirasi sivitas akademika FTI secara luas dan terus menambah sumbangsih nyata bagi rekognisi internasional Itera. (Rilis FTI/Humas)