SDGs Center dan Tim KKN Itera Inisiasi Program Kampung Iklim di Desa Purwodadi Dalam Lampung Selatan

SDGs Center dan Tim KKN Itera Inisiasi Program Kampung Iklim di Desa Purwodadi Dalam Lampung Selatan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, masih menghadapi permasalahan pengelolaan sampah dan limbah. Warga cenderung membuang limbah ke sungai atau membakar sampah di lahan terbuka. Menyikapi hal ini, SDGs Center Itera bersama Tim KKN Tematik Itera menginisiasi Program Kampung Iklim (ProKlim) dengan fokus pada pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan UMKM.

ProKlim, program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam aksi mitigasi perubahan iklim serta meningkatkan kesejahteraan lokal. Program ini didukung oleh PT Bukit Asam dan bekerja sama dengan Bank Sampah Golden Poltekkes Tanjung Karang.

Sebanyak 25 mahasiswa Itera dari berbagai program studi, seperti Teknik Industri, Teknik Lingkungan, dan Perencanaan Wilayah dan Kota, melakukan sosialisasi pengelolaan sampah melalui pembentukan bank sampah. Bank sampah ini memungkinkan warga menukar sampah dengan poin yang dapat dikonversi menjadi uang. Pelatihan terkait manajemen bank sampah akan dilanjutkan pada Februari mendatang.

Sebanyak 25 mahasiswa Itera dari berbagai program studi, seperti Teknik Industri, Teknik Lingkungan, dan Perencanaan Wilayah dan Kota, melakukan sosialisasi pengelolaan sampah melalui pembentukan bank sampah.

Selain itu, Tim KKN juga memberikan pelatihan pembuatan lubang biopori dan pupuk kompos untuk mengurangi volume sampah organik serta mencegah banjir dan kekeringan. Pendampingan Pola Hidup Bersih dan Sehat juga dilakukan kepada warga dan siswa sekolah dasar.

Industri tahu dan tempe di desa ini menjadi perhatian utama karena limbah cairnya dibuang ke sungai. Tim KKN memberikan pelatihan pengolahan limbah menjadi produk Nata De Soya, yang disambut positif oleh warga.

Kepala SDGs Center Itera sekaligus Dosen Pembimbing Lapang (DPL) , Rinda Gusvita, S.T.P., M.Sc., menyebut, banyak potensi yang dapat dikembangkan di Desa Purwodadi Dalam. Meski demikian, banyak juga potensi bencana yang mungkin dihadapi, salah satunya adalah kekeringan beberapa bulan lalu yang menyebabkan produktivitas industri tahu menurun.

“Ada yang biasanya dapat memproduksi kedelai hingga 30 kg sehari, saat bulan Agustus lalu hanya mampu memproduksi 10kg. sementara itu, ketika musim hujan tiba, tanah juga tidak dapat menyerap air dengan cepat, akibatnya terdapat genangan di beberapa lokasi yang disebut warga sebagai banjir,” papar Rinda Gusvita. 

Kepala Desa Purwodadi Dalam, Ngadiran, berharap Program Kampung Iklim (ProKlim) dapat  berjalan berkelanjutan. Tantangan yang dihadapi berupa rendahnya partisipasi masyarakat, yang diatasi dengan melibatkan ibu rumah tangga, anak-anak, dan pemuda karang taruna.

Sebagai langkah lanjutan, Tim KKN juga membuat video profil potensi desa, peta UMKM, dan peta potensi bencana untuk mendukung keberlanjutan program di masa mendatang. (Humas/Rilis)