ITERA NEWS. Empat mahasiswa Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar ke University of Kitakyushu, Jepang yang berlangsung selama satu tahun. Keempat mahasiswa yang mengikuti program The University of Kitakyushu – Student Exchange Research Program (UK-SERP) tersebut yaitu Wahyu Sony Ardiyansah, Safana Rizkika, Muhammad Ridho Saputra, dan Syifa Khalishah Husna.
Salah satu mahasiswa, Safana Rizkika, mengaku termotivasi mengikuti program tersebut, karena sejak awal ia mempunyai mimpi belajar di luar negeri. Hingga akhirnya, Safana mendapat informasi peluang pertukaran pelajar ke luar negeri dari dosennya di Prodi Arsitektur ITERA Dr. Eng. Rendy Perdana Khidmat, S.Pd., M.Eng., tentang program UK-SERP 2023 yang mengantarkannya ke Jepang.
“Program ini jadi peluang aku mewujudkan mimpi dari lama. Dukungan Pak Rendy, keluarga, dan teman memotivasi aku untuk mendaftar. Selama kegiatan tersebut positif, nggak ada salahnya untuk mencoba,” ujar Safana.
Safana menyampaikan, dalam program tersebut, Prodi Arsitektur ITERA mendapat undangan langsung untuk ikut serta dalam kegiatan pertukaran pelajar. Terdapat dua pilihan waktu yang ditawarkan, yaitu selama 6 bulan (Oktober 2023 – Maret 2024) dan selama satu tahun (September 2023 – Agustus 2024), yang pendaftarannya dibuka sejak Maret. Empat mahasiswa ITERA yang lolos sudah bertolak ke Negeri Sakura, sejak 28 Agustus 2023.
Keempat mahasiswa mengaku harus menjalani serangkaian seleksi yang ketat. Tahap pertama adalah seleksi internal di ITERA. Setelah terpilih, mereka harus melalui tahap seleksi berikutnya yang dilakukan oleh The University of Kitakyushu di Jepang
Sebelum mendapatkan kesempatan berharga ini, keempat mahasiswa mengaku harus menjalani serangkaian seleksi yang ketat. Tahap pertama adalah seleksi internal di ITERA. Setelah terpilih, mereka harus melalui tahap seleksi berikutnya yang dilakukan oleh The University of Kitakyushu di Jepang. Seleksi ini mencakup tes bahasa seperti TOEFL, penilaian portofolio, penulisan esai, serta sertifikat lomba dan prestasi lainnya. Setelah berhasil melewati tahap seleksi ini, delegasi terpilih akan mengikuti prosedur selanjutnya untuk persiapan keberangkatan dan integrasi dengan program UK-SERP 2023 di The University of Kitakyushu.
Safana menambahkan, setelah berada di Jepang, mahasiswa pertukaran pelajar terlibat dalam beragam kegiatan dan pembelajaran. Program ini mencakup partisipasi dalam sayembara internasional, konferensi internasional, workshop, dan berbagai aktivitas lainnya.
Tantangan Bahasa
Lebih lanjut Safana menyebut, meski baru tiba di Jepang, mahasiswa pertukaran pelajar telah menghadapi beberapa tantangan awal. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kendala bahasa, karena sebagian besar masyarakat Jepang kurang menguasai bahasa Inggris. Oleh karena itu, mereka harus belajar bahasa Jepang untuk dapat berkomunikasi dengan baik di lingkungan mereka.
Selain itu, adaptasi terhadap lingkungan dan iklim yang berbeda juga menjadi bagian dari tantangan. Di Jepang, terdapat empat musim yang berbeda, mulai dari musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Selain itu, mereka juga harus beradaptasi dengan budaya yang berbeda, termasuk kedisiplinan dalam waktu, penggunaan transportasi umum, dan kebiasaan lokal lainnya.
Jurnalis : Nayla Rizki Barryawan (Teknologi Pangan)
Foto : Dok. Pribadi