ITERA NEWS – Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mengalami kemajuan dalam pembangunan infrastruktur, mencakup gedung, jalan raya, serta fasilitas pendukung lainnya. Dalam memastikan keamanan dan keberlanjutan infrastruktur, penelitian mengenai kondisi bawah permukaan tanah menjadi aspek krusial. Salah satu teknologi yang digunakan adalah geofisika, khususnya dalam bidang seismik, yang berperan dalam pemetaan ketebalan lapisan tanah, kedalaman batuan dasar, serta identifikasi potensi penurunan tanah.
Institut Teknologi Sumatera (Itera) turut berkontribusi dalam pembangunan IKN melalui penelitian dan pemanfaatan teknologi geofisika. Tim dari Program Studi Teknik Geofisika Itera bekerja sama dengan Badan Geologi dalam menghasilkan profil kecepatan gelombang seismik Vp (gelombang kompresi) dan Vs (gelombang geser) di beberapa lokasi strategis. Fokus utama penelitian ini adalah jalur pembangunan jalan utama yang menghubungkan Pelabuhan Mentawir dengan pusat IKN di Kalimantan Timur.
Tim ahli dari Itera, yaitu Dr. Handoyo, S.Si., M.T., dan Asido Sigalingging, S.T., M.T., mengaplikasikan metode seismik refleksi dan tomografi seismik untuk memperoleh profil kecepatan gelombang di area studi. Profil kecepatan gelombang-S (Vs) diperoleh melalui metode Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW), sementara profil kecepatan gelombang-P (Vp) menggunakan metode tomografi seismik refleksi.
Dengan adanya data profil kecepatan gelombang yang kami hasilkan, perencana dan insinyur dapat memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi bawah permukaan tanah, sehingga risiko terhadap infrastruktur dapat diminimalkan
Dr. Handoyo menekankan pentingnya penelitian ini dalam mendukung pembangunan infrastruktur di IKN. “Dengan adanya data profil kecepatan gelombang yang kami hasilkan, perencana dan insinyur dapat memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi bawah permukaan tanah, sehingga risiko terhadap infrastruktur dapat diminimalkan,” ujar Handoyo, dalam keterangan tertulis yang diterima Humas, Kamis, 27 Maret 2025.
Selain melibatkan tenaga ahli, kerja sama ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam penelitian lapangan. Sedikitnya empat mahasiswa Itera turut serta dalam proyek ini, mendapatkan pengalaman langsung dalam riset geofisika terapan. “Kami sangat antusias bisa terlibat dalam penelitian ini karena memberikan wawasan dan pengalaman yang sangat berharga di lapangan,” kata salah satu mahasiswa yang terlibat.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi komprehensif mengenai ketebalan dan kekuatan lapisan tanah, keberadaan batuan keras, serta potensi amblesan tanah. Informasi tersebut sangat penting untuk mengantisipasi risiko dan mendukung perencanaan pembangunan yang berkelanjutan di IKN.
Ke depan, kerja sama antara Itera dan Badan Geologi direncanakan akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan pembangunan di kawasan IKN. Kontribusi Itera dalam pemanfaatan teknologi geofisika menunjukkan peran aktif institusi ini dalam mendukung pembangunan nasional yang berbasis penelitian dan inovasi. (Rilis/Humas)