ITERA NEWS — Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan ini bertujuan memetakan potensi air tanah sebagai langkah awal penyediaan sumber air bersih bagi warga desa.
Ketua tim pengabdian, Andri Yadi Paembonan, S.Si., M.Sc., dari Program Studi Teknik Geofisika, menjelaskan bahwa pemetaan dilakukan menggunakan metode geolistrik resistivitas untuk mendeteksi struktur bawah permukaan dan zona akuifer. “Hasil pengukuran ini nantinya menjadi dasar dalam menentukan titik sumur bor bagi masyarakat,” ujar Andri.
Kegiatan yang merupakan bagian dari layanan kepakaran Itera ini melibatkan tim lintas disiplin dari Fakultas Teknologi Industri (FTI), yaitu Stevy Canny Louhenapessy, S.T., M.T., Dwi Miftha Kurnia, M.T., dan Randy Yusuf Kurniawan, M.Si., dari Program Studi Rekayasa Minyak dan Gas. Selain itu, mahasiswa dari Teknik Geofisika dan Rekayasa Minyak dan Gas turut berperan dalam proses survei dan interpretasi data.
Survei lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi topografi, aksesibilitas, serta menentukan titik pengukuran resistivitas di beberapa lokasi berbeda. Data yang diperoleh digunakan untuk memetakan potensi akuifer yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air tanah berkelanjutan.
Data yang diperoleh digunakan untuk memetakan potensi akuifer yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air tanah berkelanjutan.
Pemerintah Desa Jatimulyo memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Kepala Desa menyampaikan bahwa hasil pemetaan diharapkan dapat membantu pemerintah desa dalam menangani persoalan ketersediaan air bersih, terutama pada musim kemarau. Selain dukungan administratif, pemerintah desa juga membantu koordinasi dengan warga dan menyediakan data hidrologi lokal.
Selain survei lapangan, tim juga mengadakan sosialisasi hasil pengukuran geolistrik dan edukasi pemanfaatan air tanah kepada warga pada 31 Oktober 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, ketua RT, dan masyarakat setempat. Tim memaparkan pentingnya identifikasi akuifer secara akurat serta strategi menjaga keberlanjutan sumber air tanah.
Warga menyambut baik kegiatan pengabdian ini dan berharap hasil kajian Itera dapat menjadi solusi jangka panjang bagi kebutuhan air bersih desa. Melalui program tersebut, Itera kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab tantangan masyarakat, khususnya dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. (Rilis/Humas)


