ITERA NEWS – Dosen Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Tantri Liris Nareswari, S.Farm., M.S.Farm melakukan penelitian yang berfokus pada perbaikan rasa obat dalam sediaan cair oral. Riset ini didasari salah satu tantangan utama dalam pengembangan obat cair selama ini yaitu rasa yang kurang enak, yang sering kali membuat pasien, terutama anak-anak, enggan untuk mengonsumsinya.
Masking rasa atau penutupan rasa pahit pada obat menjadi tantangan tersendiri dalam dunia farmasi, terutama untuk sediaan cair yang harus dikonsumsi secara langsung tanpa tablet atau kapsul. “Sediaan cair oral seperti sirup obat sering ditujukan untuk anak-anak, sehingga perlu dilakukan masking rasa agar lebih nyaman dikonsumsi,” tambahnya.
Selain untuk perbaikan rasa obat, penelitian Liris juga bertujuan untuk menjaga stabilitas senyawa aktif dalam larutan agar tetap efektif dan aman selama masa penyimpanan dan pemasaran. Atas penelitian yang dilakukan, Liris berhasil meraih hibah riset dari Daewoong Pharmaceutical melalui program Open Research Collaboration. Program yang memberikan kesempatan bagi akademisi di seluruh dunia untuk berkolaborasi dengan industri farmasi dalam penelitian inovatif.
Selain untuk perbaikan rasa obat, penelitian Liris juga bertujuan untuk menjaga stabilitas senyawa aktif dalam larutan agar tetap efektif dan aman selama masa penyimpanan dan pemasaran.
Daewoong Pharmaceutical merupakan perusahaan farmasi asal Korea Selatan yang telah berdiri sejak 1945. Salah satu program unggulannya, Open Research Collaboration, bertujuan memperkuat sinergi antara industri dan akademisi dalam mengembangkan penelitian farmasi. Pada tahun 2025, program ini kembali dibuka dengan berbagai topik riset, dan Tantri Liris Nareswari berhasil mendapatkan hibah untuk melakukan penelitian terkait peningkatan rasa obat dalam sediaan cair oral.
Melalui hibah yang diperoleh, Liris berkesempatan mendapatkan bahan baku obat, standar pembanding, serta kolom kromatografi dari Daewoong Pharmaceutical. Selain itu, hibah ini juga membuka peluang bagi Itera untuk menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Daewoong, yang dapat memperkuat kerja sama antara kedua institusi.
Liris antara Itera dan Daewoong Pharmaceutical. “Saya berharap penelitian ini dapat menjadi pembuka kerja sama atau kolaborasi lain antara Itera dan Daewoong,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berharap mahasiswa Farmasi Itera dapat memperoleh manfaat dari proyek ini, baik dalam hal pengalaman riset maupun peluang karier di industri farmasi internasional. “Saya berharap mahasiswa dapat belajar banyak dari proyek-proyek Daewoong yang ada. Kemudian pada akhirnya, saya berharap proyek ini akan menjadi pengenalan Itera ke pabrik obat lain, sehingga mahasiswa dapat bekerja di Daewoong setelah lulus,” pungkasnya. (Humas/Rudiyansyah)