ITERA NEWS – Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni merespons cepat kejadian genangan air yang terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, pada Minggu, 4 Mei 2025. Itera melalui Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) menugaskan tim dosen yang dipimpin oleh Ir. Arif Rohman, S.T., M.T., guna mengetahui penyebab genangan air yang melanda salah satu objek vital nasional di Lampung tersebut.
Kajian terhadap kejadian genangan air ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi peristiwa yang sudah terjadi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pencegahan banjir jangka panjang di kawasan pelabuhan. Dengan pemahaman menyeluruh terhadap kondisi geografis, tata ruang, serta sistem drainase yang ada, diharapkan dapat dirancang solusi berbasis data untuk meningkatkan ketahanan kawasan pelabuhan terhadap risiko banjir, khususnya saat curah hujan ekstrem.
Dekan FTIK Itera, Roy Candra Ph.D menyampaikan bahwa Itera tidak hanya mengerahkan tenaga ahli, tetapi juga memberikan dukungan peralatan dan personil untuk mempercepat proses analisis. FTIK mengerahkan drone pemetaan, GPS Geodetik, serta perangkat lunak analisis spasial yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab genangan air secara akurat. Selain itu, FTIK juga mengirimkan tim mahasiswa terlatih untuk membantu pengumpulan data di lapangan.
Kajian terhadap kejadian genangan air ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi peristiwa yang sudah terjadi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pencegahan banjir jangka panjang di kawasan pelabuhan.
Tim Itera secara langsung melakukan pengambilan data lapangan di Kawasan Pelabuhan Bakauheni pada Senin, 5 Mei 2025, yang dikoordinasi oleh dosen Prodi Geomatika, Redho Surya Perdana, S.T., M.T., dan Rizky Ahmad Yudanegara, S.T., M.T. Beberapa data yang diambil di antaranya citra udara kawasan pelabuhan yang merekam kontur lahan, jalur air, dan kawasan hidrologi, serta data pendukung lainnya. Nantinya, data tersebut akan diolah oleh tim dosen lintas prodi, seperti bidang hidrologi oleh M. Gilang Indra Mardika, S.T., M.T. (Teknik Sipil), kajian analisis spasial oleh Valendya Rilansari, S.P.W.K., M.P.W.K. (PWK), kajian lanskap oleh Zulvita Amanda, S.T., M.Ars.L. (Arsitektur Lanskap), dan tim lain yang tergabung dalam grup Research in Flood.
Mitigas Kejadian Serupa
Dalam survei tersebut, tim Itera diterima oleh General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin, yang diwakili Manajer Teknik, Hendri Irawan. Hendri Irawan menyampaikan bahwa kajian yang dilakukan tim Itera diharapkan dapat mengetahui penyebab genangan air di Pelabuhan Bakauheni secara komprehensif dan bermanfaat bagi pihak ASDP dalam memitigasi kejadian serupa.
Kolaborasi Itera melalui FTIK dan ASDP merupakan alternatif solusi berkelanjutan. Kerja sama mengatasi genangan air tersebut juga diharapkan dapat menjadi model kerja sama berbasis riset (researcher-based) yang dapat diterapkan oleh berbagai pihak guna mengatasi permasalahan lingkungan, salah satunya banjir.
Selain kajian teknis, FTIK juga siap memberikan rekomendasi jangka panjang berupa desain infrastruktur pengendali air dan sistem drainase berkelanjutan
Sementara itu, Arif Rohman berharap kajian yang dilakukan tim Itera dapat menjadi masukan bagi ASDP terkait penyebab genangan air, termasuk mengetahui jalur sungai, fungsi lahan di sekitar kawasan, hingga kemungkinan debit air dari kawasan perbukitan saat terjadi hujan deras.
Selain kajian teknis, FTIK juga siap memberikan rekomendasi jangka panjang berupa desain infrastruktur pengendali air dan sistem drainase berkelanjutan, tambah Arif.
Untuk itu, hasil kajian penyebab genangan air di Pelabuhan Bakauheni tersebut nantinya akan menjadi bahan diskusi lintas pihak, mulai dari ASDP, Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, hingga Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS-MS). (Humas/Rudiyansyah)