ITERA NEWS – Program Studi (Prodi) Rekayasa Kosmetik, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sumatera (Itera), menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) secara daring pada Selasa, 27 Mei 2025. Kegiatan ini melibatkan para pakar dari kalangan akademisi, praktisi industri, dan lembaga pemerintahan, guna meninjau dan menyempurnakan kurikulum Prodi Rekayasa Kosmetik Itera tahun 2025 agar sejalan dengan kebutuhan industri serta standar global.
Tiga narasumber lintas sektor hadir dalam diskusi ini, yaitu Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Prof. Dr.-Ing. Ir. Misri Gozan, M.Tech.; Direktur Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Dian Putri Anggraweni, S.Si., Apt., M.Farm.; serta praktisi industri kosmetik dari PT Everskin Natura Indonesia, Angga Anugrah, S.Si., CSSBB.
Kegiatan dibuka oleh Koordinator Prodi Rekayasa Kosmetik Itera, Indah Puspita Sari, M.Si., dan dilanjutkan dengan paparan dari Koordinator Kurikulum Prodi Rekayasa Kosmetik, Suryaneta, S.T., M.Sc., Ph.D. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan struktur kurikulum yang dirancang dengan pendekatan Outcome Based Education (OBE) dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Kurikulum ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi standar pendidikan tinggi, tetapi juga untuk membentuk sumber daya manusia di bidang kosmetik yang inovatif, adaptif, dan kompetitif, serta sesuai dengan kebutuhan industri dan regulasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Diskusi mencakup penyesuaian terhadap dinamika industri kosmetik, peraturan pemerintah, serta tren global dalam bidang kecantikan dan kesehatan.
Para narasumber memberikan masukan strategis berdasarkan sudut pandang dan keahlian masing-masing untuk penguatan kurikulum. Diskusi mencakup penyesuaian terhadap dinamika industri kosmetik, peraturan pemerintah, serta tren global dalam bidang kecantikan dan kesehatan.
Melalui kegiatan ini, Prodi Rekayasa Kosmetik Itera menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan kurikulum yang responsif terhadap perubahan dan tantangan industri kosmetik global. Upaya ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan mampu berkontribusi dalam pembangunan industri kecantikan yang berkelanjutan dan berbasis inovasi. (Rilis/Humas)