ITERA NEWS – Program Studi Rekayasa Kosmetik, Institut Teknologi Sumatera (Itera), sukses menggelar Studium Generale bertajuk “Pertumbuhan OEM/ODM Kosmetika di Indonesia: Memanfaatkan Bahan Baku Lokal, Tren Pasar, dan Peluang Strategis”, beberapa waktu lalu. Kegiatan yang berlangsung secara dalam jaringa ini diikuti lebih dari 280 peserta, terdiri dari mahasiswa dan dosen yang antusias mendalami dinamika industri kosmetik di Indonesia.
Dekan Fakultas Teknologi Industri Itera, Hadi Teguh Yudistira, S.T., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya pemanfaatan bahan baku lokal guna meningkatkan daya saing industri kosmetik nasional. Ia berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang strategis dalam industri kosmetik.
Studium Generale ini menghadirkan Ketua Dewan Pembina Asosiasi Kosmetika Kontrak Manufaktur Indonesia (AKKMI), Drs. Halim Nababan, M.M., yang menjelaskan perbedaan antara Original Equipment Manufacturer (OEM) dan Original Design Manufacturer (ODM) dalam industri kosmetik. Ia juga mengulas strategi pemanfaatan bahan baku lokal untuk memenuhi tren pasar yang terus berkembang.
Selain itu, Koordinator Program Studi Rekayasa Kosmetik Itera, Indah Puspita Sari, S.Pd., M.Si., memaparkan penggunaan Deep Eutectic Solvent (DES) sebagai pelarut alternatif dalam ekstraksi bahan aktif kosmetik. Teknologi ini dinilai lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan regulasi industri global yang semakin ketat.
Koordinator Program Studi Rekayasa Kosmetik Itera, Indah Puspita Sari, S.Pd., M.Si., memaparkan penggunaan Deep Eutectic Solvent (DES) sebagai pelarut alternatif dalam ekstraksi bahan aktif kosmetik. Teknologi ini dinilai lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan regulasi industri global yang semakin ketat.
Diskusi berlangsung interaktif dengan banyaknya pertanyaan dari peserta, terutama mengenai strategi bisnis, pemanfaatan bahan baku lokal, serta inovasi teknologi ekstraksi dalam industri kosmetik. Antusiasme ini menunjukkan tingginya minat mahasiswa dalam memahami peluang strategis industri kosmetik di Indonesia.
Sebagai penutup, perwakilan dari Direktorat Digital Business Indonesia, Ir. Eko Martanto, M.M., dan Drs. Muhamad Abdulkadir Martoprawiro, M.S., Ph.D., memberikan apresiasi atas partisipasi mahasiswa dan dosen Itera dalam kegiatan ini. Mereka berharap acara ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terus menggali potensi sumber daya alam dalam pengembangan inovasi di bidang kosmetik dan industri terkait.
Dengan terselenggaranya Studium Generale ini, diharapkan mahasiswa semakin siap menghadapi tantangan industri dengan pendekatan ilmiah dan inovatif. (Rilis/ Humas)