Prodi Fisika Itera Dukung Kementerian Kebudayaan Lestarikan Situs Taman Purbakala Pugung Raharjo

Prodi Fisika Itera Dukung Kementerian Kebudayaan Lestarikan Situs Taman Purbakala Pugung Raharjo

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Program Studi Fisika Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) turut mendukung upaya pelestarian Situs Taman Purbakala Pugung Raharjo di Kabupaten Lampung Timur. Dukungan tersebut diwujudkan melalui keterlibatan dalam Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Zonasi Cagar Budaya Situs Purbakala Pugung Raharjo yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Provinsi Bengkulu dan Lampung, Kementerian Kebudayaan RI, pada Kamis, 10 Juli 2025.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah pihak terkait, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Kepala Bidang Kebudayaan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Timur, Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Lampung Timur, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., Dekan Fakultas Sains Itera Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, M.Si., Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Lampung, Camat Sekampung Udik, Kapolsek Sekampung Udik, Kepala Desa Pugung Raharjo, serta tokoh masyarakat setempat.

Diskusi menghadirkan tiga narasumber, yaitu Drs. Ignatius Suharno (peneliti bidang arkeologi), Marsis Sutopo (Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia), dan Dr. Rahmat Nawi Siregar (dosen Prodi Fisika Itera).

Dalam paparannya, Drs. Ignatius Suharno menjelaskan mengenai pelestarian Situs Cagar Budaya Taman Purbakala Pugung Raharjo. Ia memaparkan temuan-temuan arkeologis di kawasan tersebut, meliputi punden, kompleks batu mayit/menhir, parit kuno, benteng tanah, manik-manik, fragmen keramik, batu berlubang, dan arca.

Dalam sesi diskusi, Dekan Fakultas Sains Itera Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, M.Si., menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya juga telah melakukan penelitian terkait geopark dan astronomi. Selain itu, tim Prodi Biologi Itera juga melakukan kajian potensi biodiversitas kupu-kupu di sekitar situs

Marsis Sutopo menjelaskan tentang penetapan zonasi kawasan cagar budaya, yang dibagi menjadi empat zona: zona inti, zona penyangga, zona pengembangan, dan zona penunjang. Penetapan luas, tata letak, dan fungsi masing-masing zona dilakukan melalui kajian yang mempertimbangkan peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ia juga memaparkan tahapan teknis dalam proses zonasi tersebut.

Sementara itu, Dr. Rahmat Nawi Siregar memaparkan hasil penelitian tim Prodi Fisika Itera yang dilakukan pada 7–10 Juli 2025. Penelitian menggunakan metode geolistrik, ground penetrating radar, dan mikrotremor. Hasil pengukuran menunjukkan indikasi adanya fitur-fitur arkeologis baru yang tertimbun di bawah permukaan beberapa punden di kawasan situs purbakala.

Dalam sesi diskusi, Dekan Fakultas Sains Itera Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, M.Si., menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya juga telah melakukan penelitian terkait geopark dan astronomi. Selain itu, tim Prodi Biologi Itera juga melakukan kajian potensi biodiversitas kupu-kupu di sekitar situs. Dr. Ikah menegaskan kesiapan institusi untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan Situs Purbakala Pugung Raharjo melalui penelitian lintas disiplin.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Iskandar, menyambut baik inisiatif kolaborasi akademik tersebut. Ia berharap hasil penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar, misalnya melalui pengembangan taman kupu-kupu atau penelitian astronomi yang terintegrasi dengan konservasi situs. Selain itu, ia menilai bidang fisika dapat mendukung konservasi material, sementara balai kebudayaan siap mendukung pengembangan aspek arkeologi. (Rilis/Humas)