ITERA NEWS – Program Studi Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera (Itera), menerima kunjungan pembelajaran dari siswa kelas XI SMAN 1 Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung, beberapa waktu lalu. Kegiatan yang berlangsung di Laboratorium Fisika Dasar Itera ini menjadi ajang pengenalan lingkungan akademik dan riset fisika bagi para siswa sebagai bagian dari eksplorasi studi lanjut.
Hadir dalam kunjungan tersebut Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru Itera, Dr. Abdul Rajak, M.Si., Koordinator Program Studi Fisika Itera, Indra Pardede, Ph.D., dosen Prodi Fisika, tenaga laboran, Wakil Kepala Humas dan Penjaminan Mutu SMAN 1 Negeri Katon, Kuswoyo, serta guru pendamping.
Kegiatan resmi dibuka oleh Indra Pardede, Ph.D. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran siswa dan guru, serta memaparkan profil Program Studi Fisika, mulai dari visi dan misi, kelompok keahlian, capaian dosen dan mahasiswa, hingga berbagai kerja sama akademik.
Pada sesi pengenalan keilmuan, Dosen Kelompok Keahlian Fisika Kebumian Itera, Dr. Rahmat Nawi Siregar, M.Sc., memaparkan materi bertema Panas Bumi di Daerah Pesawaran. Dr. Nawi menjelaskan fenomena kemunculan air panas yang sering dikaitkan dengan hal mistis, padahal secara ilmiah dapat diterangkan melalui pendekatan geofisika. Ia menyebutkan, fenomena ini berkaitan dengan keberadaan sesar batuan dan menjadi potensi pengembangan energi panas bumi di wilayah Pesawaran. Dr. Nawi juga mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan melalui jalur akademik.
Selain pengenalan keilmuan, Dr. Abdul Rajak, M.Si., menyampaikan informasi jalur penerimaan mahasiswa baru Itera, mulai dari jalur reguler (SNBP dan SNBT), jalur mandiri (SMMPTN-Barat, Prestasi Khusus, dan jalur nilai rapor), hingga beasiswa afirmasi
Selain pengenalan keilmuan, Dr. Abdul Rajak, M.Si., menyampaikan informasi jalur penerimaan mahasiswa baru Itera, mulai dari jalur reguler (SNBP dan SNBT), jalur mandiri (SMMPTN-Barat, Prestasi Khusus, dan jalur nilai rapor), hingga beasiswa afirmasi bagi calon mahasiswa dari Papua, daerah 3T, serta anak tenaga kerja Indonesia.
Sesi diskusi berlangsung interaktif. Para siswa antusias bertanya, salah satunya mengenai bidang fisika yang paling banyak dibutuhkan di dunia industri. Menanggapi pertanyaan tersebut, Dr. Nawi menerangkan bahwa bidang material dan instrumentasi memiliki permintaan tinggi di sektor industri, sementara fisika kebumian berperan penting dalam eksplorasi sumber daya alam. Indra Pardede, Ph.D., menambahkan bahwa konsep dasar fisika yang dipelajari di SMA menjadi pondasi penting untuk perkuliahan, terutama dalam menghadapi Tes Persiapan Bersama (TPB) pada semester awal.
Usai mendapatkan pemaparan materi, para siswa juga diajak mengunjungi sejumlah laboratorium Prodi Fisika, yaitu Laboratorium Material, Instrumentasi, Kebumian, dan Fisika Teori, guna melihat langsung fasilitas riset dan praktik pembelajaran. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa memperoleh gambaran komprehensif mengenai bidang fisika dan peran strategisnya dalam pembangunan, serta termotivasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang sains dan teknologi.
(Rilis: Prodi Fisika Itera)