ITERA NEWS – Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) sukses menyelenggarakan kegiatan Ngamat Bareng OAIL (NGABRIL) pada Jumat, 16 Mei 2025, di pelataran Gedung B kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera). Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati International Day of Light ini berhasil menarik perhatian sekitar 150 peserta, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Meski sempat diguyur hujan deras sebelum acara dimulai, antusiasme peserta tidak surut. Langit yang semula mendung perlahan cerah, menampakkan sejumlah bintang yang menjadi daya tarik utama malam itu, termasuk planet Mars.
NGABRIL 2025 diawali dengan pengenalan tiga teleskop utama milik OAIL, yakni teleskop katadioptrik robotik (SCT f=2000 mm f/10), teleskop refraktor manual (f=900 mm f/8,9), dan teleskop swakriya buatan OAIL bernama Utopia III (f=560 mm f/6,25). Ketiga teleskop tersebut menampilkan objek langit berbeda, memberikan pengalaman unik bagi peserta yang bebas memilih teleskop untuk mengamati bintang-bintang terang di langit Itera seperti Sirius dan Canopus.
Pengoperasian teleskop serta diskusi interaktif dipandu oleh para narasumber dari Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera, yaitu Dr. Robiatul Muztaba, Achmad Zainur Rozzykin, S.Si., M.Si., dan Alfiah Rizky Diana Putri, S.T., M.Eng. “Kami ingin masyarakat merasakan sendiri keajaiban alam semesta melalui pengamatan langsung, dan merasakan menjadi astronom dalam satu malam,” ujar Dr. Muztaba.
Selain pengamatan melalui teleskop, OAIL juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik lainnya. Peserta dapat menjelajah luar angkasa secara virtual melalui Jagat Raya VR yang dipandu oleh Alfiah, melihat pameran astrofotografi, serta menyaksikan Lampu Bulan 3D yang menjadi favorit pengunjung. Penjelasan mengenai rasi bintang juga ditampilkan melalui proyektor, membantu peserta mengenali pola bintang di langit. “Saya baru tahu kalau rasi bintang punya cerita dan sejarahnya sendiri, sangat menarik!” ungkap salah satu peserta.
Selain pengamatan melalui teleskop, OAIL juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik lainnya. Peserta dapat menjelajah luar angkasa secara virtual melalui Jagat Raya VR
Suasana kegiatan semakin semarak dengan sesi tanya jawab. Anak-anak dan remaja tampak antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari “Apa itu bintang?” hingga pertanyaan kompleks seperti jarak antarbintang, cara kerja teleskop, dan peran cahaya dalam memahami semesta. Para narasumber menjawab dengan sabar dan mengaitkannya dengan tema besar NGABRIL, yakni bagaimana cahaya menjadi kunci untuk mengungkap misteri kosmos.
“Melihat antusiasme peserta, terutama yang baru pertama kali menggunakan teleskop, membuat kami semakin semangat mengadakan kegiatan seperti ini. Ikuti terus kabar kegiatan kami melalui Instagram OAIL,” ujar Achmad Zainur.
Alfiah turut menambahkan, “Menjadi astronom berarti harus mengenal dan menghafal rasi-rasi bintang agar mengetahui nama-nama bintang terang di dalamnya. Di galaksi kita, Matahari hanya salah satu dari milyaran bintang yang dapat kita amati.”
Dalam kegiatan ini, laboran OAIL, Aditya dan Adhitya, juga berperan aktif menjelaskan instrumen teleskop kepada peserta. “Teleskop adalah kunci untuk memahami semesta yang tidak terjangkau dengan tangan kita. Di Itera, selain teleskop optik, kami juga mengembangkan teleskop radio untuk mempelajari gas antarbintang,” jelas mereka.
Meski sempat dikhawatirkan terganggu oleh cuaca, NGABRIL berlangsung lancar dan meninggalkan kesan mendalam. Banyak peserta berharap kegiatan serupa dapat kembali diadakan. OAIL mengapresiasi partisipasi masyarakat dan berharap NGABRIL terus menjadi ruang edukasi dan hiburan bagi pecinta astronomi. “Sampai jumpa di NGABRIL berikutnya. Mari bersama-sama menjelajahi keindahan alam semesta!” tutup panitia acara. (Rilis/Humas)