Mitigasi Bencana Longsor, Dosen Itera Petakan Jalur Evakuasi di Teluk Betung Barat

Mitigasi Bencana Longsor, Dosen Itera Petakan Jalur Evakuasi di Teluk Betung Barat

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS — Dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melaksanakan pemetaan jalur evakuasi bahaya longsor di SDN 01 Sukarame Dua, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah dasar yang berada di kawasan rawan longsor.

Kegiatan bertajuk “Pemetaan Jalur Evakuasi Bahaya Longsor Inklusif untuk Anak Sekolah Dasar Berbasis Edukasi dan Kesiapsiagaan Kebencanaan” tersebut dilatarbelakangi oleh tingginya potensi longsor di wilayah perbukitan Kota Bandar Lampung. Berdasarkan kajian risiko bencana nasional dan daerah, kawasan Teluk Betung Barat termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan sedang hingga tinggi, terutama pada area lereng yang berdekatan dengan permukiman padat.

SDN 01 Sukarame Dua yang berada di kawasan tersebut sebelumnya belum memiliki sistem mitigasi bencana yang memadai dan ramah anak. Kondisi ini mendorong Tim PKM Itera untuk menghadirkan solusi mitigasi berbasis pemetaan spasial dan edukasi kebencanaan yang mudah dipahami oleh siswa sekolah dasar.

Melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS), Tim PKM Itera menyusun peta bahaya longsor berdasarkan analisis kelerengan, curah hujan, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Hasil pemetaan menunjukkan area di sekitar sekolah berada pada kategori bahaya longsor sedang hingga tinggi, sehingga memerlukan perencanaan jalur evakuasi yang aman dan terstruktur.

Selain peta bahaya, tim juga menyusun peta jalur evakuasi dan titik kumpul yang dirancang secara visual, sederhana, dan ramah anak. Jalur evakuasi ditentukan menggunakan metode network analysis untuk memperoleh rute paling efisien dan aman menuju titik kumpul.

Selain peta bahaya, tim juga menyusun peta jalur evakuasi dan titik kumpul yang dirancang secara visual, sederhana, dan ramah anak. Jalur evakuasi ditentukan menggunakan metode network analysis untuk memperoleh rute paling efisien dan aman menuju titik kumpul. Peta tersebut dilengkapi simbol, warna, dan arah panah yang dapat digunakan sebagai panduan evakuasi sekaligus media pembelajaran kebencanaan di sekolah.

Untuk memperkuat aspek edukasi, Tim PKM Itera juga menghasilkan video edukasi kebencanaan khusus untuk anak sekolah dasar. Video ini menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan saat terjadi bencana secara sederhana dan komunikatif, sehingga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi kebencanaan secara berkelanjutan.

Ketua Tim PKM, Ratna Mustika Sari, S.T., M.T., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penyediaan peta, tetapi juga pada pembentukan budaya sadar bencana sejak dini. “Anak-anak perlu dikenalkan pada kebencanaan dengan pendekatan yang sesuai usia. Melalui peta yang sederhana dan video edukatif, siswa diharapkan memahami langkah evakuasi tanpa panik,” ujarnya.

Pelaksanaan kegiatan melibatkan partisipasi aktif pihak sekolah, mulai dari guru hingga siswa, serta didukung oleh mahasiswa Program Studi Teknik Geomatika Itera. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat keberlanjutan program kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah. (Rilis/Humas)