Mahasiswa Itera Finalis LIDM Kampanyekan Antijudi Online Lewat Film “Arang”

Mahasiswa Itera Finalis LIDM Kampanyekan Antijudi Online Lewat Film “Arang”

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Tim Boopskiii yang beranggotakan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera), delegasi finalis nasional Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Kemdiktisaintek, bersama dosen Desain Komunikasi Visual, menggelar sosialisasi pencegahan judi online di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung dan SMAN 2 Bandar Lampung, Kamis, 20 November 2025. Sosialisasi dilakukan melalui pemutaran film karya finalis LIDM berjudul “Arang: Dari Penasaran Jadi Candu”, yang menggambarkan perjalanan seorang remaja hingga terjerumus dalam kecanduan judi online. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi digital serta memperkuat karakter pelajar terhadap ancaman judi online.

Di SMA Al-Kautsar, materi disampaikan Ketua Kelompok Keilmuan Ilmu-ilmu Kemanusiaan Itera, Dr. Sunarsih, M.A., dan dosen pembina finalis LIDM, Nufikha Ulfah, M.Pd. Keduanya menekankan pentingnya pencegahan sejak dini melalui penguatan nilai Profil Pelajar Pancasila.

Dr. Sunarsih menekankan bahwa fenomena judi online kini bukan hanya masalah ekonomi yang memiskinkan keluarga, tetapi juga menyentuh ranah psikologis dan kriminalitas. Pencegahan, menurutnya, harus dimulai dari penguatan ekosistem sekolah dan literasi digital siswa dan guru. “Guru memiliki peran vital dalam menanamkan nilai bernalar kritis, berintegritas, dan mandiri sebagai benteng siswa dari praktik judi online,” ujar Dr. Sunarsih.

Fenomena judi online kini bukan hanya masalah ekonomi yang memiskinkan keluarga, tetapi juga menyentuh ranah psikologis dan kriminalitas. Pencegahan harus dimulai dari penguatan ekosistem sekolah dan literasi digital siswa dan guru

Sementara Nufikha Ulfah menambahkan bahwa guru perlu hadir sebagai pendamping digital bagi siswa, mengingat maraknya iklan judi dan konten digital berisiko yang menyasar pelajar.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Al-Kautsar, Tatang Bahtiar, S.Si., M.Mat., mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai materi yang disampaikan sangat relevan dan membantu guru memahami ancaman judi online yang semakin masif.

Tim Boopskiii juga memberikan sosialisasi kepada siswa SMAN 2 Bandar Lampung. Materi difokuskan pada modus judi online yang menjerat remaja, dampak akademik dan sosial, serta edukasi melalui film “Arang”. Sesi diskusi berlangsung interaktif. Seorang siswa, Raphael, menyampaikan kritik terkait alur cerita film. “Idenya kuat, tapi bagian akhir masih kurang klimaks. Jika diperkuat, pesannya akan lebih terasa,” katanya. Sementara siswi Salma memuji aspek visual film, “Sinematografinya keren dan berbeda dari video pembelajaran biasa.”

Guru SMAN 2 Bandar Lampung, Evi Malyana, S.Pd., menyampaikan terima kasih atas sosialisasi yang diberikan para mahasiswa dan dosen Itera. Menurut Evi, kegiatan tersebut membantu para guru melindungi siswa dari maraknya kasus judi online, yang sudah menjangkau kalangan pelajar.

Melalui kegiatan dua hari ini, diharapkan guru dan siswa semakin memahami risiko judi online dan mampu menerapkan langkah pencegahan berbasis nilai Profil Pelajar Pancasila. Film “Arang: Dari Penasaran Jadi Candu” juga diharapkan dapat menjadi media pembelajaran berkelanjutan di sekolah-sekolah lainnya. (Rilis/Humas)