Kurangi Risiko Pencurian Motor, Itera Kenalkan Teknologi GPS Tracker-Geofence

Kurangi Risiko Pencurian Motor, Itera Kenalkan Teknologi GPS Tracker-Geofence

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) memperkenalkan teknologi terkini Global Positioning System (GPS) Tracker berbasis Geofence sebagai solusi pengendalian kendaraan bermotor yang dicuri. Kegiatan tersebut berlangsung di kantor Kelurahan Korpri Jaya, Bandar Lampung, Rabu, 11 Desember 2024, dengan tujuan menekan angka pencurian kendaraan bermotor, khususnya roda dua, yang marak terjadi di wilayah Bandar Lampung.

Ketua program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), M. Bobby Rahman, Ph.D., mengungkapkan bahwa Kelurahan Korpri Jaya merupakan salah satu wilayah dengan tingkat pencurian kendaraan bermotor tertinggi di Bandar Lampung. “Program ini dirancang untuk memberikan solusi konkret bagi masyarakat dalam menghadapi masalah keamanan kendaraan roda dua,” ujar Bobby.

GPS tracker bekerja dengan memanfaatkan modul GPS untuk mengirimkan sinyal lokasi kendaraan ke pemilik melalui aplikasi ponsel pintar. Perangkat ini memungkinkan pemilik untuk memantau lokasi kendaraan secara real-time dan memberikan notifikasi jika terjadi pergerakan mencurigakan. Teknologi ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti modul GPS, modul seluler, mikrokontroler, antena, baterai, dan memori. Dengan kombinasi ini, GPS tracker mampu memberikan informasi lokasi yang akurat, sehingga sangat bermanfaat untuk pelacakan kendaraan dan aset berharga lainnya.

GPS tracker bekerja dengan memanfaatkan modul GPS untuk mengirimkan sinyal lokasi kendaraan ke pemilik melalui aplikasi ponsel pintar. Perangkat ini memungkinkan pemilik untuk memantau lokasi kendaraan secara real-time dan memberikan notifikasi jika terjadi pergerakan mencurigakan.

Harry Yuliansyah, S.T., M.Eng., anggota tim dari program studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri (FTI) Itera, menyampaikan harapannya terhadap teknologi ini. “Kami berharap teknologi ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dalam menjaga keamanan kendaraan bermotor mereka,” jelasnya.

Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa

Tim PKM ini melibatkan dosen lintas program studi, yaitu dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota diwakili oleh M. Bobby Rahman, Ph.D., Abdul Mubdi Bindar, S.T., M.T., dan Isye Susana Nurhasanah, S.T., M.Si (Han), Teknik Elektro diwakili oleh Harry Yuliansyah, S.T., M.Eng dan Teknik Geomatika oleh Ir. Arif Rohman, S.T., M.T. Tidak hanya mahasiswa, para dosen juga didukung oleh mahasiswa dari berbagai program studi. Empat mahasiswa dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota bahkan menjadikan proyek ini sebagai topik tugas akhir. Mereka menyusun peta risiko pencurian kendaraan berdasarkan frekuensi kejadian, kerentanan wilayah, serta faktor-faktor seperti aksesibilitas, keamanan kolektif, dan sistem keamanan lingkungan.

Ketua RT 1 LK 1 Kelurahan Korpri Jaya menyambut baik inisiatif ini. “Sudah sewajarnya Itera membantu lingkungan sekitar menghadapi persoalan yang ada melalui program seperti ini. Di wilayah kami, mahasiswa yang tinggal di kos-kosan sering menjadi sasaran pencurian kendaraan. Solusi ini sangat kami butuh kan,” ujarnya.

Dengan penerapan teknologi GPS tracker – Geofence, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan rasa aman dalam menjaga kendaraan bermotornya. Selain itu, peta risiko pencurian yang disusun oleh mahasiswa diharapkan menjadi panduan bagi warga dalam meningkatkan keamanan lingkungan.

Kerja sama antara masyarakat, pihak akademisi, dan pemerintah lokal ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak. Itera berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi berbasis teknologi demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Rilis/Humas)