ITERA NEWS – Dalam rangka mempersiapkan pengoperasian Smart Bus Rapid Transit (BRT) Itera, untuk rute Itera – MBK, tim BRT Itera menyampaikan pemaparan teknis di hadapan perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, di Ruang Rapat Pesagi Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Lampung, Selasa, 12 Agustus 2025.
Tim Itera memaparakan progress tersebut kepada Ketua Tim Kelompok Substansi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub RI, Adimas Satriyo,S.SIT., yang hadir secara daring. Turut hadir Kepala BPTD Kelas II Lampung, Jonter Sitohang, S.Sos., M.T., dan perwakilan Dishub Provinsi Lampung, Kabid Angkutan Kota Bandar Lampung, Kepala Bagian Ortala Sesditjen Perhubungan Darat dan para pejabat struktural di Lingkungan BPTD Lampung.
Perwakilan tim Smart BRT Itera, Ir. Muhammad Abi Berkah Nadi, S.T., M.T., menilai, pertemuan tersebut menjadi angin segar, terkait dengan dukungan operasional Smart BRT Itera. Ia berharap, pengoperasian Smart BRT Itera, bisa mendapatkan bantuan subsidi dengan skema Bus Buy The Service (BTS), yaitu skema pemberian subsidi berupa pembelian layanan dari perusahaan angkutan.
“Buy The Service ini dapat diberikan oleh pemerintah melalui Kemenhub kepada operator dengan mekanisme lelang berdasarkan Standar Pelayanan Minimum atau Quality Licensing yang memenuhi aspek kenyamanan, keamanan, keselamatan, keterjangkauan, kesetaraan serta memenuhi aspek Kesehatan,” ujar Abi.
Dalam kesempatan yang sama, Abi Berkah juga memaparkan kesiapan pengoperasional Smart BRT Itera, termasuk kemungkinan perluasan rute, tidak hanya sebatas sampai di Mall Boemi Kedaton (MBK), akan tetapi bisa mengikuti usulan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, mencapai pusat kota di Tanjung Karang
Dalam kesempatan yang sama, Abi Berkah juga memaparkan kesiapan pengoperasional Smart BRT Itera, termasuk kemungkinan perluasan rute, tidak hanya sebatas sampai di Mall Boemi Kedaton (MBK), akan tetapi bisa mengikuti usulan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, mencapai pusat kota di Tanjung Karang. Untuk itu, pihaknya akan kembali melakukan kajian untuk penambahan rute trayek tersebut.
Perwakilan Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubungan Darat, Adimas Satriyo,S.SIT., dalam kesempatan tersebut memberikan masukan, untuk kesiapan dalam operasional Smart BRT Itera, ke depan harus memiliki ketepatan waktu, dan dukungan infrastruktur pendukung seperti bus stop maupun halte yang bisa memberikan pelayanan terjadwal.
Adimas Satriyo berharap dengan beroperasinya Smart BRT Itera, menjadi momentum pengembangan sistem transportasi publik berbasis kampus dan kawasan sekitarnya di Provinsi Lampung. Itera juga diharapkan menjadi pilot project kampus untuk siap dalam operasional BRT yang bisa berintegrasi dalam angkutan umum lainnya. (Rilis/Humas)
