ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) menyelenggarakan Workshop Penguatan Tata Kelola Barang Milik Negara (BMN) sebagai upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola aset negara. Kegiatan ini berlangsung di Aula Gedung E Itera, Rabu, 20 Agustus 2025, menghadirkan narasumber Kepala Biro Keuangan dan BMN Kemdiktisaintek, Dr. Agus Sunarya Sulaeman, S.S.T., Ak., M.Si.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Biro Akademik, Perencanaan, dan Umum Itera, Eko Feri Kurniawan, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa workshop ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman sivitas akademika mengenai pengelolaan aset negara. “Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh peserta dapat memahami lebih dalam tata kelola BMN. Pengetahuan yang diperoleh akan menjadi bekal penting untuk mendukung pengelolaan aset kampus yang lebih tertib, transparan, dan akuntabel,” ujar Eko Feri.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bagian Akademik dan Umum Itera, Pujiono, S.Sos., M.M., para ketua lembaga, kepala unit penunjang akademik, kepala pusat, kasubbag, tim kerja di lingkup Biro Akademik, Perencanaan, dan Umum, serta dosen dan tenaga kependidikan Itera.
Penguatan tata kelola BMN membutuhkan sistem yang terintegrasi dan SDM yang kompeten. Dengan strategi yang tepat, setiap aset dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang kemajuan kampus
Dalam sesi pemaparan yang dipandu oleh Ketua Tim Kerja Hukum Itera, Saputro Prayitno, S.H., M.H., nasrasumber Dr. Agus Sunarya Sulaeman menekankan pentingnya pengelolaan BMN secara transparan, efektif, dan akuntabel. Menurut Agus, tata kelola aset negara tidak hanya berfokus pada pencatatan administrasi, tetapi juga pada upaya memaksimalkan pemanfaatan aset untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Penguatan tata kelola BMN membutuhkan sistem yang terintegrasi dan SDM yang kompeten. Dengan strategi yang tepat, setiap aset dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang kemajuan kampus,” jelas Agus.
Agus juga menekankan perlunya penataan prosedur, penguatan pengendalian internal, dan pemahaman menyeluruh dari seluruh unit kerja agar pengelolaan BMN dapat dilakukan secara profesional. Itera juga didorong untuk menyiapkan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kemandirian dan optimalisasi pengelolaan aset.
“Salah satu langkah penting yang dapat dipertimbangkan adalah percepatan transformasi Itera dari Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Dengan status BLU, ruang gerak kampus akan lebih luas, terutama dalam memanfaatkan aset dan mengelola sumber daya secara lebih fleksibel dan optimal,” ujar Agus.
Agus menambahkan bahwa perubahan status menjadi BLU juga akan memberikan keleluasaan bagi Itera dalam melakukan kerja sama strategis, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat kapasitas pengelolaan aset negara di lingkungan kampus. (Humas)