Itera dan Pramuka Lampung Siap Susun Kurikulum Petani Muda Bersama FAO

Itera dan Pramuka Lampung Siap Susun Kurikulum Petani Muda Bersama FAO

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Lampung berkolaborasi dengan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk menyusun kurikulum dalam mencetak petani muda. Program ini melibatkan beberapa perguruan tinggi di Lampung dan anggota gerakan pramuka dengan tujuan mempersiapkan mahasiswa sebagai peserta yang siap terjun ke dunia pertanian modern.

Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyambut baik kolaborasi ini dan menyatakan kesiapan Itera dalam berbagi ilmu dan teknologi. “Kami siap berkontribusi dalam bidang ketahanan pangan dengan berbagi pengetahuan dan berkolaborasi secara aktif,” ujarnya.

Itera telah memiliki sumber daya yang memadai, baik dari segi keilmuan, fasilitas teknologi, maupun etalase pembelajaran berbasis smart farming, yang diterapkan baik di dalam maupun luar ruangan. Prof. Nyoman menambahkan bahwa Itera telah mengembangkan smart farming untuk budidaya padi di lahan kering selama 2-3 tahun terakhir. Inovasi ini memungkinkan lahan yang sebelumnya hanya bisa digunakan dengan irigasi kini dapat ditanami padi.

“Itera telah menerapkan smart farming, termasuk budidaya melon dalam sistem indoor. Kolaborasi dengan FAO ini sangat sejalan dengan visi Itera dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi entrepreneur di bidang pertanian berbasis teknologi,” jelasnya.

Itera juga telah menyiapkan lahan seluas satu hektare yang dapat dikelola mahasiswa secara berkelompok. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif mulai dari proses penanaman, pemupukan, pencegahan hama, hingga tahap panen.

Itera juga telah menyiapkan lahan seluas satu hektare yang dapat dikelola mahasiswa secara berkelompok. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif mulai dari proses penanaman, pemupukan, pencegahan hama, hingga tahap panen.

Wakil Ketua III Bidang Organisasi dan Hukum Kwarda Lampung, Prof. Wan Abbas Zakaria, mengungkapkan bahwa kunjungan mereka ke Itera bertujuan untuk mendorong scout preneurship di bidang swasembada pangan melalui pelatihan yang difasilitasi oleh FAO. “Kami membutuhkan tempat pelatihan dan sumber daya manusia yang kompeten untuk mendukung praktik di lapangan,” ujarnya.

Konsultan FAO, Prof. Dr. Erizal Jamal, M.Si., menyampaikan bahwa FAO berkomitmen memberikan pelatihan agar generasi muda tertarik pada sektor pertanian. Indonesia akan dijadikan tuan rumah dalam program ini, bekerja sama dengan Gerakan Pramuka dan perguruan tinggi.

“Indonesia dipercaya untuk menyusun silabus dan kurikulum yang menarik minat generasi muda di bidang pertanian hingga mampu menjadi entrepreneur pertanian. Program ini akan terintegrasi dengan Gerakan Pramuka Indonesia,” jelas Prof. Erizal.

FAO menekankan tiga aspek penting dalam program ini, yakni persiapan peserta dengan seleksi yang ketat, pemilihan materi serta instruktur yang kompeten, serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. “Kami ingin belajar dari prototipe smart farming yang sudah dikembangkan di Itera sebagai langkah awal implementasi program ini,” tambahnya.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan minimal 75% peserta dapat menjadi petani mandiri yang mampu menerapkan teknologi pertanian modern.

Tim Liputan

Penulis : Rudiyansyah

Fotografer : M Rizky Hakim