ITERA NEWS – Program Studi Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar Studium Generale bertajuk “The Physics of Complexity: From Natural Laws to Human Systems” dengan menghadirkan Prof. Francesco Sylos Labini dari Enrico Fermi Research Center, Roma, Italia, Selasa, 12 Agustus 2025. Pada kesempatan tersebut, Itera juga menganugerahkan gelar profesor kehormatan atau Honorary Professor kepada Prof. Francesco atas kontribusinya di bidang fisika, khususnya studi sistem kompleks.
Kegiatan ini merupakan kerja sama Program Studi Fisika Itera dengan Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Dies Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi) Itera.
Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi peluang besar dalam membuka jejaring kerja sama internasional bagi Itera. Ia berharap, kolaborasi tersebut dapat memberikan manfaat nyata dalam pengembangan keilmuan.
Dalam kuliah umum yang dimoderatori oleh Azrul Sulaiman Karim Pohan, Ph.D., Prof. Francesco memaparkan pergeseran paradigma dari pendekatan reduksionis yang menekankan kajian pada bagian terkecil materi menuju pemahaman fenomena yang muncul dari interaksi banyak komponen.
Sementara Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam sambutannya menekankan bahwa fisika sebagai ilmu dasar memiliki peran penting dalam menjunjung dan mengembangkan pengetahuan. Pada kesempatan yang sama, Rektor secara resmi menganugerahkan gelar Honorary Professor kepada Prof. Francesco Sylos.
Dalam kuliah umum yang dimoderatori oleh Azrul Sulaiman Karim Pohan, Ph.D., Prof. Francesco memaparkan pergeseran paradigma dari pendekatan reduksionis yang menekankan kajian pada bagian terkecil materi menuju pemahaman fenomena yang muncul dari interaksi banyak komponen. “Interaksi sederhana antar elemen dapat menghasilkan struktur dan dinamika kolektif yang jauh lebih kompleks dibanding perilaku komponennya secara terpisah,” ujar Prof. Francesco.
Ia menambahkan, pendekatan tersebut membuka jalan untuk memahami tidak hanya fenomena fisika, tetapi juga sistem sosial dan manusia.
(FS Weni Ayu Puja Kesuma/ Humas)