Ekspedisi Tim Fakultas Sains Itera Ungkap Biodiversitas dan Dinamika Gunung Anak Krakatau

Ekspedisi Tim Fakultas Sains Itera Ungkap Biodiversitas dan Dinamika Gunung Anak Krakatau

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Kolaborasi yang dilakukan tim Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) dalam Itera Scientific Expedition and Exploration (I-SEE) berhasil mengungkap kekayaan biodiversitas kawasan Cagar Alam Laut Gunung Krakatau (GAK)dan Pulau Sebesi. Selain itu, melalui multidisiplin bidang ilmu sains, 46 tim ekspedisi yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan laboran, menggali data dan dinamika kawasan GAK untuk selanjutnya diteliti lebih mendalam.

Ekspedisi yang berlangsung sejak 9 September 2024, tersebut dipimpin oleh dosen Program Studi Sains Lingkungan Kelautan, Dr. Meezan A. Asagabaldan. Ekspedisi pertama Fakultas Sains Itera bertajuk I-SEE Krakatau 2024 ini bertujuan untuk melakukan survei sekaligus pemutakhiran data dari berbagai disiplin ilmu yang meliputi bidang oseanografi, biologi laut, biologi terestrial, sedimen laut, atmosfer, fisika kebumian, hingga sosial Masyarakat. Targetnya adalah pulau yang ada di Kawasan Kepulauan Krakatau, Pulau Rakata Besar, Pulau Panjang, Pulau Sertung, dan pulau utama yaitu Gunung Anak Krakatau, serta Pulau Sebesi.

Beberapa tim dosen yang terlibat dalam ekspedisi tersebut yaitu, dosen Prodi Sains Lingkungan Kelautan (SLL) Rizki Dimas Permana, S.Kel., M.Si., dan Mohammad Ashari Dwiputra, S.Kel., M.Si., Dr. Winati Nurhayu, S.Si., Dian Anggria Sari, S.Si., M.Si, dan Novriadi, S.Si., M.Si., dari Prodi Biologi, Dr. Deni Okta Lestari, S.Si dan Hendra Agus Prastyo, S.Si., M.Si, dari Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP), serta Sofiana Herman, S.Si., M.Si, dosen Prodi Fisika.

Ekspedisi yang telah mendapatkan izin tersebut didampingi langsung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu yang diketuai oleh Apriyan Sucipto, S.H., M.H., beserta tiga anggota tim lainnya yang terlibat Sarifudin, Rindo Thamrin, S.H., dan Dian Novita, S.Hut.

Hasil data yang diperoleh nantinya diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan strategi mitigasi risiko bencana yang lebih efektif dan meningkatkan pemahaman tentang dinamika alam di kawasan vulkanik ini.

Dalam ekspedisi tersebut, tim biologi laut mendokumentasikan biodiversitas benthos, menemukan dominasi organisme crustacea di zona intertidal dan terumbu karang yang sedang dalam pemulihan alami. Sementara tim biologi terrestrial mencatat vegetasi pesisir dan fauna seperti biawak dan elang laut. Pengukuran data seismik, pengambilan sampel tanah dan batuan oleh tim fisika kebumian bertujuan menganalisis potensi aktivitas seismik. Tim oseanografi mengumpulkan data arus laut, kedalaman, dan parameter kualitas air, sementara tim atmosferik mengukur cuaca dan kualitas udara. Sementara kajian sosial dilakukan di Pulau Sebesi melalui wawancara masyarakat setempat, untuk mempelajari persepsi masyarakat tentang Gunung Anak Krakatau.

Dr. Meezan menuturkan, Ekspedisi I-SEE Krakatau 2024 memberikan gambaran kondisi terbaru dari CAL Kepulauan Krakatau dari berbagai aspek, mulai dari kondisi biologis dan ekologis hingga parameter atmosfer dan geologi. Meskipun kegiatan ekspedisi ini telah selesai dengan lancar dan sukses, akan tetapi secara keseluruhan tim masih akan menindaklanjuti data-data yang diperoleh. “Data-data dan sampel yang diambil oleh masing-masing tim selanjutnya akan diolah dan dianalisis, sehingga mendapatkan hasil yang komprehensif dan faktual,” ujar Meezan.

Hasil data yang diperoleh nantinya diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan strategi mitigasi risiko bencana yang lebih efektif dan meningkatkan pemahaman tentang dinamika alam di kawasan vulkanik ini. Tim berkomitmen untuk melanjutkan analisis dan mempublikasikan hasil temuan guna mendukung khazanah keilmuan, memperkuat penelitian lanjutan sebagai bentuk kontribusi akademisi dari Itera. (Rilis Fakultas Sains/Humas)